Kotak Amal Makam Gus Dur Mengucur ke Lokasi Longsor
Salah satunya Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) Jombang, yang memberikan bantuan bantuan
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM JOMBANG - Musibah tanah longsor di Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, menggerakkan kepedulian masyarakat, baik secara individu maupun kelompok untuk menyumbangkan bantuan.
Salah satunya Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT) Jombang, yang memberikan bantuan bantuan berupa pakaian sebanyak 3 kardus, air minum dalam kemasan 20 kardus, mi instan 10 kardus, susu kaleng 6 kardus, roti 20 pak, serta kerudung 4 kardus.
Bantuan secara langsung diserahkan pengurus LSPT ke posko bencana yang ada di MI Miftakhul Ulum Dusun Kopeng yang berjarak hanya 200 meter dari lokasi longsor.
LSPT merupakan lembaga yang mengelola kotak amal atau uang saweran di areal makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
"Bantuan ini semoga bisa meringankan beban korban longsor," kata pengurus LSPT, Teuku Azwani, Jumat (31/1/2014), di lokasi bencana.
Azwani menjelaskan, bantuan untuk korban tanah longsor tersebut bersumber dari kotak amal di makam Gus Dur.
Selama ini, katanya, pengunjung makam mantan presiden tersebut selalu dibanjiri peziarah.
Secara otomatis, empat kotak amal di lokasi juga selalu banjir sumbangan.
"Setiap bulan ada pemasukan sekitar Rp 100 juta dari kotak amal tersebut. Uang kita kelola untuk kegiatan sosial. Menyumbang fakir miskin, dan juga bencana alam seperti sekarang ini," kata Azwani.
Hingga saat ini bantuan ke lokasi longsor terus mengalir. Selain dari Jombang, bantuan tersebut juga berasal dari luar kota, semisal Kediri, Sidoarjo, serta Mojokerto. Selain logistik, ada pula yang memberikan bantuan uang tunai.
"Uang tunai sudah terkumpul Rp 10 juta lebih. Lainnya ada berupa beras, mi instan, telur, pakaian, pampers, roti, air mineral, dan logistik lainnya," kata Kades Ngrimbi, Sumarmi, saat mengawasi pencatatan sumbangan oleh petugas, di posko.
Tanah longsor melanda Dusun Kopen, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Jombang, Selasa (28/1/2014) dinihari. Sebanyak 14 orang tertimbun material longsor.
Sebanyak tujuh orang ditemukan sudah jadi mayat pada hari pertama, lima orang lagi ditemukan hari ketiga (Kamis, 30/1/2014).
Kini masih terus berlangsung pencarian untuk menemukan dua korban yang masih tertimbun material longsor.