Anggaran Penerimaan CPNS Pemprov Kepri Alami Pembengkakan
Anggaran untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2014 di lingkungan Pemprov Kepri ternyata mengalami pembengkakan.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Thomm Limahekin, Wartawan Bintannews.com
TRIBUNNEWS.COM TANJUNGPINANG,Anggaran untuk penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2014 di lingkungan Pemprov Kepri ternyata mengalami pembengkakan. Semula anggaran tersebut hanya dialokasikan sebesar Rp 3 miliar. Namun, belakangan Pemprov Kepri diketahui harus membutuhkan anggaran sekitar Rp 1 - 3 miliar lagi.
Pembengkakan anggaran tersebut sempat melahirkan polemik di DPRD Kepri. Dalam rapat pembahasan, penambahan alokasi anggaran untuk penerimaan CPNS tersebut menjadi bahan perdebatan anggota dewan.
"Dalam rapat pembahasan anggaran, kami sempat berdebat sengit. Kami juga mengomel. Sebab, semula Pemprov Kepri tidak menyampaikan adanya penambahan anggaran. Belakangan baru kami dari Komisi I tahu dari pimpinan dewan bahwa ada penambahan anggaran. Kami tentu tidak terima begitu saja, apa yang disampaikan oleh pimpinan," ungkap Syukri Fahrial, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kepri, Senin (3/1).
Menurut Syukri, penerimaan CPNS itu diusulkan oleh Pemprov Kepri berdasarkan analisa jabatan (anjab) atas kebutuhan pegawai. Dari analisa tersebut, Pemprov Kepri lalu menganggarkan dana sebesar Rp 3 miliar untuk penerimaan CPNS pada 2014 ini. Anggaran ini dipakai untuk proses pengurusan administrasi dan penggandaan data. Namun, belakangan diketahui bahwa Pemprov Kepri harus membutuhkan anggaran lagi untuk mendatangkan alat-alat yang akan mempermudah kerja Pemprov Kepri. Biaya pengadaan alat-alat itulah yang menyebabkan pembengkakan anggaran penerimaan CPNS.
"Penerimaan CPNS-nya tidak ada masalah. Kita butuhkan sekitar 1000-an CPNS lagi. Hanya saja, Pemprov Kepri membutuhkan alat-alat komputerisasi yang dipakai untuk mempermudah kerja mereka. Selama ini, mereka hanya secara manual saja mengerjakan data-data penerimaan CPNS tersebut. Dengan bantuan alat-alat itu, proses penerimaan CPNS akan lebih cepat. Makanya separuh dari anggaran Rp 3 miliar itu dipakai untuk pengadaan alat-alat tersebut. Sementara kekurangannya sekitar Rp 3 miliar lagi akan diupayakan dalam APBD Perubahan. Karena itu, kami akan mempercepat pembahasan APBD Perubahan," jelas Syukri lagi.
Pembengkakan anggaran tersebut dibenarkan juga oleh Iskandarsyah, Wakil Ketua III DPRD Kepri. Kepada Bintannews, dia juga mengakui bahwa pembengkakan anggaran tersebut disebabkan oleh adanya pengadaan alat-alat komputerisasi yang akan mempermudah kerja Pemprov Kepri dalam melakukan penerimaan CPNS secara online.
"Dalam pembahasan anggaran di Komisi I, kami meminta kesepakan untuk mencari solusi untuk mempercepat penerimaan CPNS. Karena ada kekhawatiran, penerimaan CPNS ini tidak bisa diselesaikan pada 2014 ini. Sementara kita butuh pegawai yang cukup banyak untuk mengabdi di lingkungan pemerintahan, mengingat wilayah kita yang begitu luas. Kita memang butuhkan banyak tenaga pegawai misalnya, guru, dokter, tenaga penyuluh kelautan. Makanya saya anjurkan agar penerimaan CPNS itu didesain secara baik," ungkap Iskandarsyah lagi.
Dia pun menegaskan, kehadiran alat-alat komputerisasi itu diharapkan dapat membantu kerja Pemprov Kepri agar lebih optimal dalam melakukan analisa jabatan untuk kebutuhan pegawai. Sebab, menurutnya, selama ini Pemprov Kepri belum tajam membuat analisa terkait kebutuhan pegawai.
"Kalau analisa itu dilakukan secara tajam, dengan argumen yang mendasar, maka Kepri bisa mendapat banyak pegawai. BKN pasti mengabulkan usulan kita kalau usulan itu dibuat dengan analisa yang tajam dan argumen yang kuat. Buktinya, tahun lalu kita tidak buka penerimaan CPNS karena kita tidak buat analisa jabatan. Makanya kami coba mempercepat penerimaan CPNS ini dengan mengakomodir pengadaan alat-alat ini. Kami akan mempercepat APBD Perubahan sehingga kekurangan anggaran sekitar Rp 1 - 2 miliar bisa terjawab. 'Kan penerimaan CPNS biasa dilakukan pada akhir tahun. Tentu semuanya masih terkejar," tandas Wakil Ketua I DPRD Kepri. (tom)