Pemuda Bacok Satu Keluarga karena Stres Cintanya Diputus
Seorang pemuda yang diduga memiliki penyakit kejiwaan, mengakhiri hidup pamannya sendiri, Busyairi (85).
Laporan Wartawan Surya Moh Rivai
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Seorang pemuda yang diduga memiliki penyakit kejiwaan, Khalilurrahman (17), mengakhiri hidup pamannya sendiri, Busyairi (85), di Sumenep, Jawa Timur.
Warga Desa Mumbul Sari Kabupaten Jember itu, membunuh Busyairi (85) yang merupakan warga Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Sumenep, Senin (3/2/2014) sekitar pukul 23.30 WIB.
Korban yang mantan kepala desa setempat, langsung tewas akibat luka di sekujur tubuhnya. Sedangkan tiga keluarga korban, yaitu istrinya, Mardiya (74), Nurhayati (48) anak korban, serta Suhaimi (51) menantu korban mengalami luka berat.
Sekretaris Desa Kasengan, Syamsul Huda, menceritakan pelaku yang keponakan korban baru saja datang diantar ibunya. Sebab, selama di desanya pelaku mengalami stres akibat diputus cinta pacarnya.
"Selama empat hari di sini, pelaku terlihat stres berat dan beberapakali memukuli wajahnya sendiri hingga bengkak," papar Huda, Selasa (4/5/2014).
Pembantaian itu, lanjut Huda, terjadi saat seluruh penghuni rumah sedang tertidur. Pelaku yang tidur di salah satu kamar korban, mendadak kumat stresnya.
Pelaku lalu keluar kamar sambil menenteng celurit, dan langsung masuk kamar korban. "Saat itu, H Busyairi sedang sakit dan tidur di kamar pribadinya," lanjut Huda.
Tanpa berkata-kata, pelaku langsung membacokan celuritnya ke kepala dan bagian tubuh lainnya. Korban yang sakit, tidak bisa melawan.
"Tubuh korban yang berlumuran darah, diseret ke teras rumahnya. Di sana, tubuh korban dicacah membabi buta," sambungnya.
Saat itulah, istri korban, Mardiya terbangun langsung memeluk suaminya yang sudah terkapar. Namun, tidak lama kemudian, sabetan celurit bersarang di punggungnya hingga membuatnya terkapar bermandikan darah.
Sesaat kemudian, anak korban Nurhayati bersama suaminya, Suhaimi juga terbangun. Tetapi baru saja keluar pintu kamarnya, pelaku telah menghadang pasutri itu hingga terjerembab di tanah dengan luka-luka berat.
"Amukan pelaku dihentikan warga, bahkan saat hendak melarikan diri pelaku ditangkap warga," timpal Hadari aparat desa setempat.
Keempat korban langsung dilarikan ke RSU dr H Moh Anwar Sumenep. Namun H Busyairi tewas di tempat, sedangkan ketiga korban lainnya dirawat intensif di ruang ICU.
Pelaku kini dalam pemeriksaan dokter kesehatan Polres Sumenep. "Kalau memang hasil pemeriksaan medis dia gila, akan kita koordinasikan dengan Polda Jatim untuk penanganan lebih lanjut," ujar Kabag Ops Polres Sumenep Komisaris Edy Purwanto.