Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalan Lingkar Menuju Puncak Suroloyo Ambles

Jalan lingkar menuju Puncak Suroloyo, tepatnya di pedukuhan Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh ambles sedalam

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jalan Lingkar Menuju Puncak Suroloyo Ambles
SRIPOKU.COM/WILIEM WK
Jalan penghubung Kecamatan Tebingtinggi dengan Talangpadang putus karena badan jalan ambles satu meter sehingga arus lalu lintas lumpuh 

TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Jalan lingkar menuju Puncak Suroloyo, tepatnya di pedukuhan Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh ambles sedalam sekitar 50 centimeter dengan luasan panjang mencapai 50 meter. Hal itu menyebabkan jalan lingkar menuju objek wisata tersebut tak dapat dilewati kendaraan roda empat.

Kepala Desa Gerbosari, Sukardi, Minggu (9/2/2014) mengatakan, amblesnya jalan lingkar berbentuk tapal kuda tersebut terjadi pada akhir pekan lalu. Akibat amblesnya tebing jalan tersebut, rumah seorang warga yang tepat berada di atas jalan, Karno, mengalami kerusakan di bagian halaman depan yang ikut ambles. Selain itu, kondisi retakan tanah juga semakin melebar hingga lebih dari 50 meter dan mengancam 4 buah rumah lain yang berada di atasnya.

"Sedikit material longsoran sempat menutup jalan dan sudah dibersihkan warga secara gotong-royong. Tapi sementara ini baru bisa dilalui kendaraan roda dua saja. Mobil yang akan menuju Suroloyo harus memutar lewat jalan lain," kata Sukardi.

Dijelaskan, sebelum ambles, retakan-retakan sudah muncul di permukaan tanah dan jalan sepekan terakhir. Awalnya, retakan tersebut berukuran kecil saja dan tidak terlihat mengkhawatirkan. Namun hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (3/2/2014) pun membuat struktur tebing menjadi kian rapuh. Retakan bertambah lebar dan meluas hingga akhirnya jalan tersebut ambles. Titik-titik retakan tanah dan aspal saat ini juga muncul di jalan lingkar sepanjang sekitar 100 meter tersebut.

Untuk mengantisipasi meluasnya bidang tanah yang ambles dan longsor, pihak desa bersama pengurus Kampung Siaga Bencana (KSB) Gerbosari terus mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan. Warga juga diminta untuk memotong pohon-pohon besar yang ada di sekitar jalan dan tebing supaya tidak membahayakan. Selain itu, retakan-retakan tanah yang muncul pun ditutup kembali agar tidak tergerus air hujan hingga longsor.

"Kemungkinan besar hujan masih akan turun lagi. Kalau retakan itu tidak disumpal, air bisa masuk dan menggerusnya, ini yang perlu dikhawatirkan," kata dia.

Berita Rekomendasi
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas