Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jurnalis di Pamekasan Gelar Demo Tolak Wartawan 'CNN'

Sebanyak 30 wartawan berbagai media massa, berunjuk rasa di kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Senin (10/2/2014).

zoom-in Jurnalis di Pamekasan Gelar Demo Tolak Wartawan 'CNN'
surya/muchsin
ORASI – Wartawan Pamekasan mendesak pejabat Pemkab Pamekasan, menolak oknum yang mengaku-ngaku wartawan. 

Laporan Wartawan Surya Muchsin

TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Sebanyak 30 wartawan berbagai media massa, berunjuk rasa di kantor Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Senin (10/2/2014).

Mereka menuntut pejabat di lingkungan pemkab, mempersempit ruang gerak sejumlah oknum yang ke luar masuk kantor pemkab mengaku wartawan. Padahal, tidak memiliki media dan tidak ada karyanya, alias "wartawan awu-awu".

Puluhan jurnalis itu turut membawa poster berisi tulisan seperti "Stop Wartawan Bodong"; "Tolak Wartawan Muntaber (muncul tanpa berita); "Waspadai Wartawan CNN (cuma nanya-nanya)"; dan, "Wartawan Bukan Preman."

Koordinator Lapangan Esa Arif, dengan lantang mengatakan, mereka ingin memperbaiki citra wartawan yang telah dicederai oleh oknum tertentu dan anggota LSM, yang mengaku wartawan.

"Padahal, mereka melakukan tindakan yang meresahkan kalangan pejabat instansi pemerintah, tak terkecuali sejumlah kepala sekolah," tuturnya.

Pasalnya, mereka mendatangi pejabat hanya berpura-pura mengonfirmasi berita,  tapi disertai ancaman yang ujung-ujungnya meminta uang dalam jumlah tertentu.

BERITA REKOMENDASI

"Mereka cukup bermodalkan sebuah ID card, sudah bertindak seperti wartawan dengan blusukan ke luar masuk kantor. Bukan untuk kegiatan jurnalistik, tapi kepentingan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan jurnalistik," kata Esa Arif, yang juga wartawan Online Mediamadura.com.

Hal senada diungkapkan Taufikurrahman Kafi, wartawan Kompas.Com. Kafi berharap, pejabat mau melakukan klarifikasi terhadap wartawan yang tidak dikenal.

"Nah, yang terjadi banyak pejabat di Pamekasan lebih gampang dan mudah menemui mereka yang hanya mengaku-ngaku wartawan. Sementara wartawan yang resmi dan jelas medianya, sulit mendapatkan akses dari pejabat," timpal Kafi.

Selang berapa lama, Sekdakab Pamekasan Alwi Bik dan Kabag Humas Pemkab Pamekasan Nurhidayatul Firdaus, menemui wartawan dan mengucapkan terima kasih masukannya.

Ia berjanji akan menyampaikan kepada pimpinan satuan kepala perangkat daerah (SKPD) menyangkut aspirasi wartawan, termasuk memberikan kemudahan ketika konfirmasi.


"Kami dan Pak Kahumas nanti akan melakukan klarifikasi terhadap mereka yang bukan wartawan, tapi tingkah dan prilakunya melebihi wartawan yang sudah lama kami kenal. Dan ini menjadi PR bagi kami untuk mewujudkan ke yang lebih baik," ujar Alwi.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas