Pengusaha Angkutan Rugi Miliaran Rupiah akibat Banjir
Banjir Pantura Jabar pada pertengahan hingga awal pekan keempat Januari tak hanya merugikan warga setempat
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Banjir Pantura Jabar pada pertengahan hingga awal pekan keempat Januari tak hanya merugikan warga setempat, tapi pengusaha angkutan umum juga. Para pengusaha angkutan umum itu diperkirakan merugi hingga miliaran rupiah.
Koordinator Wilayah III DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jabar, Karsono mengatakan, saat banjir menerjang Pantura Jabar, 90 persen bus jurusan Cirebon-Jakarta dan sekitarnya tak beroperasi selama beberapa hari. Akibatnya, pengusaha tak punya penghasilan sama sekali.
Sementara setelah banjir surut, pengusaha juga tetap merugi karena waktu tempuh kendaraan menjadi lebih lama dari biasanya. Karsono menyebutkan, jika biasanya waktu tempuh Cirebon-Merak hanya 6 jam tapi setelah banjir waktu tempuh menjadi 14 jam. Akibatnya, penghasilan menurun sementara biaya operasional bertambah.
"Kendaraan harus merayap karena kondisi jalan yang tak memungkinkan kendaraan melaju cepat. Pascabanjir, Jalan Pantura benar-benar hancur," kata Karsono di Cirebon, Selasa (11/2/2014).
Karsono menyebutkan, jumlah bus jurusan Cirebon-Jakarta dan sekitarnya yang beroperasi setiap hari mencapai 100 hingga 300 armada. Namun saat banjir, hanya 10 persen yang memaksakan beroperasi. (roh)