Warga Eks Timtim Merasa Jadi 'Anak Tiri' Presiden SBY
Warga eks Timor Timur meminta Presiden SBY memperhatikan status politik mereka menjelang Pemilu 2014.
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Warga eks Timor Timur yang kini tinggal menetap dan memilih menjadi warga negara di Indonesia, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperhatikan status politik mereka menjelang Pemilu 2014.
Wakil Ketua DPC Uni Timor Aswain (Untas) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Miguel Atibau, Rabu (12/2/2014), merasa warga eks Timtim pada era Presiden SBY dianggap sebagai warga negara kelas dua.
"Saya atas nama Wakil Ketua Untas Kabupaten TTU mau menyatakan kepada Presiden bahwa hargailah warga eks Timtim dengan memperjelas status politiknya. Harus jelas melalui undang-undang atau minimal peraturan pemerintah agar kami tidak dinomorduakan di NKRI ini," tegas Miguel.
Menurut Miguel, warga eks Timtim ini mengorbankan segala yang mereka miliki dan tinggalkan di tanah kelahirannya.
"Harta benda dan sanak saudara sampai ke sini sebagai bentuk cinta kepada Merah Putih dan NKRI, tetapi kok tidak dihargai sama sekali. Bahkan, ibaratnya menjadi warga kelas dua di negeri sendiri," ungkapnya.
"Tolong Pak SBY, perhatikan status politik kami sehingga bisa setara dengan warga Indonesia lainnya. Selain itu, aset kita yang di Timor Leste saat ini harus dibicarakan," kata dia.
"Pendidikan anak-anak warga eks Timtim yang sudah susah payah sekolah. Harus diperhatikan persoalan perumahan, terutama menyangkut kepemilikan tanah, pemberdayaan ekonomi, dan yang terakhir peningkatan pelayanan kesehatan," kata Miguel.
Miguel juga menagih janji Presiden untuk menuntaskan semua persoalan warga eks Timtim sebelum tahun 2014.