Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerugian Jatim Akibat Erupsi Kelud Ditaksir Capai Triliunan Rupiah

Dampak letusan Gunung Kelud tidak hanya memaksa lebih dari 80 ribu warga mengungsi, tapi juga menimbulkan kerugian materi

zoom-in Kerugian Jatim Akibat Erupsi Kelud Ditaksir Capai Triliunan Rupiah
Surya/AHMAD ZAIMUL HAQ
Warga mengabadikan abu vulkanik yang membubung tinggi keluar dari Gunung Kelud yang terlihat dari jarak lima kilometer di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jumat (14/2/2014). Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Kelud yang meletus pada Kamis (13/2/2014) pukul 22.50 WIB bersamaan keluarnya tremor tersebut, mengalami 442 kali gempa vulkanik dangkal (VB). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Surya Mujib Anwar

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dampak letusan Gunung Kelud tidak hanya memaksa lebih dari 80 ribu warga mengungsi, tapi juga menimbulkan kerugian materiil yang luar biasa.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, kerugian materiil akibat dampak letusan Gunung Kelud ditaksir mencapai triliunan rupiah.

"Kerugian sebesar itu, dari kerugian akibat dampak langsung maupun tidak langsung. Baik kerugian materiil maupun nonmateriil," ujarnya, kepada Surya, Minggu (16/2/2014).

Menurut Gus Ipul, letusan Gunung Kelud sempat menyebabkan penerbangan pesawat di sejumlah bandara ditutup total. Lalu muntahan debu, pasir, dan batu kecil dari Gunung Kelud juga merusak bangunan milik warga.

Selain itu, kata dia, tanaman di lahan pertanian maupun perkebunan milik warga juga ada yang rusak terkena erupsi gunung berapi tersebut. Serta sejumlah dampak lainnya, baik langsung maupun tidak langsung.

Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim Wahid Wahyudi menambahkan, khusus ditutupnya penerbangan akibat letusan Gunung Kelud sangat mengganggu aktivitas perekonomian di Jatim.

Berita Rekomendasi

"Kalau bandara ditutup dan tidak adan penerbangan yang dilayani, maka jelas akan mengganggu aktivitas perekonomian di daerah tersebut," tuturnya.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas