Nenek 120 Tahun Enggan Ngungsi karena Khawatirkan Ternaknya
Sumiati, nenek berusia 120 tahun enggan mengungsi ke daerah aman erupsi Gunung Kelud, Minggu (16/2/2014).
Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Sumiati, nenek berusia 120 tahun enggan mengungsi ke daerah aman erupsi Gunung Kelud, Minggu (16/2/2014).
Keberadaan Sumiati kali pertama ditemukan oleh Wakapolres Kediri Komisaris Alfian Nurizal. Menurut Alfian, Sumiati enggan mengungsi meski rumahnya berada di zona aliran lahan dingin Kelud.
Perempuan tertua di Kabupaten Kediri ini, tinggal di Dusun Laharpang, Desa/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
Rumahnya hanya 5 kilometer dari puncak Kelud, dan di luar yang direkomendasikan PVMBG dimana status Gunung Kelud masih awas sehingga zona aman 10 km dari puncak.
Dusun Laharpang sendiri, selama ini menjadi langganan lintasan aliran lahar dingin Gunung Kelud.
Banyaknya tumpukan material pascaletusan, malahan telah menutup sejumlah aliran sungai yang ada di Dusun Laharpang.
Dari penjelasan nenek Sumarti, dia dan keluarganya enggan mengungsi karena hewan ternaknya tidak ada yang memberi makan.
Selain itu, kalau ditinggal mengungsi, tidak ada yang membersihkan pasir dan debu yang menutup atap rumahnya.
Sumarti diperkirakan telah menurunkan empat generasi. "Dia bilang sudah punya canggah atau telah menurunkan 4 generasi," jelas Alfian.
Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Nenek Sumarti tinggal dengan menggelar kasur tipis di depan rumahnya. Dia ditemani anak dan canggahnya yang juga tidak mengungsi.
Menghadapi warga yang enggan mengungsi, aparat kepolisian yang melakukan patroli tetap menghimbau warga untuk segera mengungsi.
Selain itu, menempatkan anggota Brimob dan dari polsek dengan mobil truk dan backbone. "Kalau terjadi lahar dingin, kami minta untuk segera dievakuasi," tandasnya.