Bensin Eceran di Melawi Capai Rp 10 Ribu
-Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran jenis bensin di Kabupaten Melawi mendadak naik menjadi Rp 10 ribu
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori
TRIBUNEWS.COM MELAWI, -Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran jenis bensin di Kabupaten Melawi mendadak naik menjadi Rp 10 ribu perliternya. Sementara untuk mendapatkan BBM di SPBU relatif sulit karena harus berebut dengan pengatre.
Kondisi ini sudah berlangsung sejak beberapa hari terakhi, sejumlah warga mengeluh. Karena tidak ada alasan jelas mengapa BBM tiba-tiba mengalami kenaikan.
“Saya kemarin beli masih Rp 9 ribu sekarang sudah naik Rp 10 ribu,” kata Hermawan (33) warga Nanga Pinoh Minggu (23/2).
Sebelumnya harga BBM jenis bensin di tingkat eceran hanya Rp 8 ribu perliternya, namun sejak beberapa hari terakhir harganya merangkak naik tanpa kompromi. Sementara untuk mendapatkan BBM di SPBU sangat sulit, karena harus berdesakan dengan spekulan minyak.
Pantauan Tribun di lapangan, seperti di SPBU Sido Mulyo terkadang pagi hari SPBU belum buka, namun ketika sudah buka hanya dalam hitungan 1 atau dua jam BBM sudah ludes. Hal yang sama juga terlihat di SPBU Km 3 atau SPBU Sukiman, di SPBU tersebut seringkali masyarakat umum tak kebagian BBM karena disesaki pengantre.
Hermawan mengungkapkan, persoalan seperti ini harusnya segera ditangani oleh pihak terkait. Terutama menyangkut masalah antrean di SPBU. Sebab karena banyaknya pengantre SPBU masyarakat umum justru tidak kebagian.
“Saya heran kalau minyak sulit yang antre di SPBU malah banyak, anehnya di eceran banyak, tapi harganya sudah mahal,” tegasnya.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Susilo, dia mengeluh lantaran harga BBM eceran sangat mahal, sementara saat akan membeli di SPBU sudah tidak kebagian dengan pengantre. “Pernah saya sampai nerobos para pengantre tapi mereka tetap tidak mau kasi, gimana saya mau beli di jalur umum sementara jalurnya ditutupi para pengantre,” katanya.
Diharapka pihakk kepolisian bisa menertibkan antrean yang marak di SPBU, agar masyarakat umum yang harusnya mendapatkan BBM bersubsidi itu bisa menikmatinya. Bukan justru dinikmati oleh para spekulan.
“BBM di SPBU itu haknya masyarakat karena disubsidi pemerintah, bukan hak para spekulan, polisi harus bertindak,” kata Susilo.
Dia mengungkapkan, beberapa hari lalu saat hendak membeli BBM di SPBU dirinya melihat sejumlah personel kepolisian yang berjaga namun mereka tidak bertindak apapun, baik itu hanya sekedar merapihkan kendaraan atau yang lain. “Paling Cuma jaga-jaga, di sana, antrean tetap semrawut,” kesalnya.
Kabag Ops Polres Melawi Kompol Haryanto yang dikonfirmasi melalui selulernya mengungkapkan, pihaknya akan segera melakukan sidak dalam waktu dekat. “Nanti kasat sabara yang akan sidak dengan anggota,” tegasnya “( ali)