Warga Lereng Kelud Sempat Panik karena Kembali Cium Bau Belerang
Warga yang tinggal di lereng Gunung Kelud itu sempat dibuat panik, Minggu (23/2/2014) sore.
Laporan Wartawan Surya Imam Taufiq
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Meski status Gunung Kelud sudah turun dari "awas" menjadi "siaga", warga yang tinggal di lereng gunung itu sempat dibuat panik, Minggu (23/2/2014) sore.
Pasalnya, warga tiba-tiba mencium bau belerang yang menyengat hidung seperti saat akan terjadi erupsi, Kamis (13/2/2014) lalu.
Bau itu muncul sekitar lima jam, atau mulai pukul 17.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Akibatnya, warga di beberapa desa yang berjarak antara radius 5 km sampai 7 km dari lereng gunung itu was was. Mereka khawatir, gunung itu kembali memuntahkan abu vulkaniknya.
"Iya, benar memang bau belerang tiba-tiba muncul kembali. Sampai-sampai warga kami cemas dan ketakutan," kata Sulistyo, Kades Modangan, Kecamatan Nglegok, Senin (24/2/2014).
Karena mencium bau belerang itu, papar dia, warga berdatangan ke rumahnya dan minta sarannya, apakah tetap tinggal di rumah atau mengungsi kembali. Sebab, mereka khawatir, bau belerang itu merupakan tanda-tanda gunung itu kembali erupsi.
Namun, oleh kades disarankan, agar warga tetap bersiaga di rumahnya masing-masing karena memang status Gunung Kelud belum aman.
Perlu diketahui, Desa Modangan itu terdiri empat dusun, yakni Dusun Karanganyar Timur, Dusun Karanganyar Barat, Dusun Karangnongko, dan Dusun Bulu.
Keempat dusun itu berpenduduk sekitar 1.040 kepala keluarga (KK). Jaraknya dari lereng Gunung Kelud hanya sekitar 6 km, dan saat terjadi erupsi lalu, dusun itu kena dampaknya.
Tak hanya warga Desa Modangan yang panik akibat munculnya bau belerang namun warga desa tetangganya, seperti Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, juga demikian.
"Memang, kemarin, warga sempat panik dengan munculnya bau belerang, mulai habis Magrib sampai malam hari. Padahal, sejak habis meletus kemarin, tak tercium bau belerang. Warga sempat mengira kalau gunung itu akan kembali meletus," tutur Purnomo, Kasun Gambaranyar, Desa Sumberasri.
Sugianto (42), warga Dusun Karangnongko, Desa Modangan, mengatakan munculnya bau belerang itu mendadak sehingga membuat warga kaget dan langsung panik. Namun demikian, warga tak sampai mengungsi.
"Karena nggak ada perintah apa-apa dari kades, termasuk tak disuruh mengungsi, ya kami tetap tinggal di rumah. Namun, semalam kemarin, warga tetap siaga dan tak bisa tidur," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.