Nenek Korban Banjir Ini Tetap Bersyukur Meski Harus Mandi Pakai Air Bercampur Lumpur
Nenek yang tinggal sebatang kara ini tak mau menyusahkan tetangganya yang memakai air PAM. "Mereka kan harus bayar," katanya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Kasihan, mereka kan harus bayar air sesuai pemakaian. Tapi kalau untuk minum saya minta air PAM di tetangga yang mengalir di pipa," ungkapnya.
Tak jauh dari rumah Oma Nace, Poppy Palilingan (42) mengeluhkan lumpur yang belum dibersihkan di halamannya.
"Bagian halaman rumah sudah bersih, tapi selalu masuk debu," keluhnya.
Saat ditemui Poppy sedang mencuci meja dapur berbahan kayu dari lumpur yang menempel. Air bersih mengalir kencang dari selang air yang ia gunakan.
Di halaman rumanya, tampak lumpur mengeras setinggi kurang lebih 30 sentimeter. Saat angin bertiup, debu naik. Kata Poppy, ia dan keluarga sudah betah. Untuk mengusir bau ia menggunakan pengharum ruangan.
"Soal makan tidak jadi masalah. Yang jadi masalah, kami semua di dalam rumah terserang flu, sering bersin-bersin akibat debu," tukasnya.
Ia mengaku kewalahan membersihkan rumah, karena setiap hari harus mengepel lantai membersihkan debu. Ia berharap, ada relawan yang datang membantu membersihkan lumpur di rumahnya.