Sultan HB X Belum Beri Izin Bersihkan Pusaka Keraton dari Abu Kelud
Ribuan pusaka milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang tersimpan di Bangsal Proboyekso, masih ditempeli abu vulkanis.
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ribuan pusaka milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang tersimpan di Bangsal Proboyekso, masih ditempeli abu vulkanis.
Pihak keraton akan membersihkannya, namun masih menunggu izin dari Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat karena hal itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
"Dalam waktu dekat ini akan ada pembersihan abu vulkanis yang menempel di pusaka milik keraton," jelas Penghageng Kawedanan Ageng Punakawan Nitya Budaya, GBPH Prabukusumo, Rabu (26/02/2014).
GBPH Prabukusumo mengungkapkan, walau hanya debu yang tidak kasat mata, tetapi hal ini tidak bisa dibiarkan.
Mengingat, ribuan pusaka keraton tersebut, memerlukan perawatan khusus, sehingga pusaka yang sudah berusia ratusan tahun itu bisa tetap awet dan terjaga.
GBPH Prabukusumo yang juga adik Sri Sultan Hamengku Buwono X menuturkan, pembersihan pusaka milik keraton, harus seizin Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Membersihkan bangsal keramat tersebut, membutuhkan waktu yang tepat dan tidak boleh sembarangan.
"Kalau tidak ada perintah dari beliau, kami tidak berani, sebab pembersihan pusaka keraton ada syarat khususnya," tegasnya.
Menurutnya, pembersihan pusaka keraton yang tersimpan di Bangsal Proboyekso setidaknya memerlukan waktu 2 sampai 3 hari. Pengerjaannya dilakukan oleh Abdi Dalem Bagian Pusaka Dalem dibantu Abdi Dalem Pamitri Wiji.
Sementara itu, sejak Kamis (20/02/2014), Keraton Yogyakarta yang ditutup akibat abu vulkanis letusan Gunung Kelud kini telah dibuka kembali bagi wisatawan. Namun demikian, pemberishan abu vulkanis di Keraton Yogyakarta saat ini belum mencapai 100 persen.
"Pembersihan wilayah keraton baru mencapai 90 persen," pungkasnya.