KRI Kruit dan KRI Mata Cora Sisir Lokasi Jatuh Pesawat Malaysia Airlines
Guskamlabar menerjunkan 5 KRI dan 1 pesawat TNI Al Casa-U621 untuk mencari keberadaan bangkai pesawat Malaysia Aierlines
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Tribunnews Batam, Hadi Maulana
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tidak saja bantuan dari negara lain terkait jatuhnya pesawat Malaysia Airlines, Indonesia melalui Komando Gugus Keamanan Laut Barat (Guskamlabar) juga menerjunkan 5 KRI dan 1 pesawat TNI Al Casa-U621 untuk mencari keberadaan bangkai pesawat Malaysia Aierline berikut penumpangnya.
"Kami terjunkan 5 KRI dan 1 Casa untuk membantu pencarian," kata Danguskamlabar Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro, Senin (10/3/2014).
Adapun 5 KRI dan 1 Casa yang diterjunkan diantaranya KRI Kruit, Mata Cora, Sutanto, Tarihu dan KRI Siribua serta satu pesawat Casa-U621. Bahkan KRI Kruit dan KRI Mata Cora sudah berada dalam sektor pencarian tempat diduga pesawat Malaysia Airlines MH-370 jatuh di sekitar Perairan Pulau Penang, Malaysia.
"Dua kapal milik TNI AL, KRI Kruit dan KRI Mata Cora sudah melakukan penyisiran di dalam sektor tempat diduga pesawat Malaysia MH-370 jatuh," kata Harjo.
Kedua KRI ini, sebut Harjo sudah tiba sejak, Senin (10/3) sekitar pukul 00.30 WIB. "Namun belum bisa melakukan penyisiran karena harus menunggu arahan dari Tentara Laut Diraja Malaysia (TLDM) untuk bisa masuk ke dalam wilayah sektor tempat diduga pesawat itu jatuh," ungkapnya.
Selain kedua KRI ini, sambung Harjo KRI Siribua dan KRI Talihu berdasarkan informasi juga sudah hampir tiba ke sektor pencarian.
"Kontek terakhir KRI Siribua dan Talihu sudah hampir sampai, sedangkan KRI Sutanto masih berada di Perairan Pulau Berhala, Perairan Lingga hendak menuju lokasi pencarian," ujarnya.
Masih dengan Harjo, untuk pesawat TNI AL Casa-U621 disebutkannya sejak Minggu (9/3) kemarin sudah melakukan pencarian namun belum berhasil menjumpai tanda-tanda.
"Pagi tadi Casa TNI AL kembali melakukan pencarian," katanya seraya menambahkan sampai pukul 10.00 WIB, pencarian masih nihil.
Mengenai lokasi terjatuhnya pesawat Malaysia Airline ini, Harjo menyebutkan berada disekitar 280 derajat dari Pulau Penang jarak 80 nautikal mil.
"Informasi ini dari KRI yang diterjunkan dan selain itu juga berkat koordinasi antara TNI AL dengan TDLM," ungkapnya.
Untuk pencarian sendiri, dibagi 10 pencarian oleh kapal dari TLDM Malaysia, TNI AL dan angkatan laut Thailand. Beruntung saat proses pencarian ini, dinformasikan cuaca cukup baik dengan tinggi ombak antara 1 hingga 2 meter. (mau)