Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pulang dari Pasar Yurianto Ditemukan Tewas

Setelah melakukan pencarian yang cukup lama, Yurianto ditemukan tewas di dasar cekdam di desa itu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pulang dari Pasar Yurianto Ditemukan Tewas
ist
ilustrasi 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Thomas Duran

TRIBUNNEWS.COM, SOE - Yurianto Kune (8) bersama ibunya Norlina Taniu, Jumat (14/3/2014) pagi, pergi ke pasar tradisional di Desa Hane, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Setelah berada di pasar, bocah yang mengalami keterbelakangan mental ini pamit kepada ibunya pulang duluan. Namun ketika ibunya pulang dan tiba di rumah, Yurianto tidak ada.

Mengetahui anaknya belum ada di rumah, sang ibu bersama warga setempat mencari Yurianto. Setelah melakukan pencarian yang cukup lama, Yurianto ditemukan tewas di dasar cekdam di desa itu, Jumat sore kemarin.

Ayah korban, Yusuf Kune (47), saat ditemui di kamar mayat RSUD SoE, menuturkan, Jumat (14/3/2014) pagi pukul 08.00 Wita, Yuri sapaan Yurianto Kune bersama ibunya Norlina Taniu pergi ke pasar tradisional setempat. Jarak pasar dengan rumah mereka kurang lebih satu kilometer.

"Tadi pagi jam 07.00 Wita saya berangkat ke Desa Boentuka karena ada sesuatu urusan, sementara Yuri bersama mamanya berangkat ke pasar," ujarnya.

Setelah berada di pasar, lanjut Yusuf, Yuri pamit sama ibunya pulang duluan, namun saat ibunya tiba di rumah dia tidak ada.

"Sekitar pukul 10.00 Wita saya pulang dari Boentuka. Saat berada di Kantor Desa Hane, dua orang anak menghampiri saya dan mengatakan mereka menemukan pakaian Yuri di pinggir cekdam dan dugaan mereka tenggelam. Saya telepon istri saya menanyakan keberadaan Yuri dan dijawab tidak ada di rumah. Saya telepon keluarga, juga tidak ada sehingga saya pastikan dia tenggelam. Saat itu masyarakat mulai berdatangan untuk mencari. Saya tidak berani karena kedalaman cekdam dua meter," katanya.

Berita Rekomendasi

Yusuf menjelaskan, beberapa warga yang bisa berenang terus mencari Yuri hingga menemukannya di dasar cekdam dan tidak bernyawa lagi. Jasat Yuri dibawa ke rumah duka sebelum polisi tiba. Saat itu warga langsung melaporkan kepada kepolisian.

Kapolsek Batu Putih, Ipda Abrahim Tupong, bersama Kanit Reskrim Bripka Even Kopong, Kanit Intel Brigpol Irwan, Kaur Indentifikasi Polres TTS Aipda Laurens Jehau, bersama anggota Briptu Purwanto, Briptu Antonio Kumanireng dan Briptu Tony Mauguru melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus mengevakuasi Yuri untuk divisum di RSUD SoE oleh dr Tanty Yusnyta dan dr Sisca Juniawaty Kencana.

"Hasil visum luar, kuat dugaan korban meninggal akibat tenggelam sesuai ciri-ciri orang tenggelam, yakni perut membesar dan keluar buih putih dari kedua lubang hidungnya," jelas Tanty Yusnyta.

Ujian Bagi Keluarga
Kepergian Yurianto Kune meninggalkan duka mendalam bagi kedua orangtuanya, Yusuf Kune dan Nolina Taniu bersama keluarga besar. Walau demikian, Yusuf dan istrinya mengiklaskan kematian anak kedua mereka ini sebagai ujian bagi keluarga.

"Dia anak kedua dari dua bersaudara, kakaknya duduk di kelas 3 SD. Yuri tidak mau sekolah lagi karena mengalami keterbelakangan mental. Sejak kecil dia sulit berbicara dan sudah pernah sekolah namun keluar. Kami berencana tahun ajaran baru dia sekolah kembali, tapi Tuhan berkehendak lain. Tuhan lebih sayang dia hingga mengambilnya dengan cara begini. Kami iklaskan kepergian anak kami ini. Semoga arwahnya mendapat tempat yang layak di sisi Bapak di surga," tutur Yusuf.

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas