Mobil Pikap Dibakar Massa karena Tabrak Bocah 7 Tahun
Satu mobil pikap dibakar massa di ruas jalan Kelurahan Buha, Lingkungan II, Kecamatan Mapanget, Kota Manado.
Laporan Wartawan Tribun Manado Deffriatno Neke
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Satu mobil pikap Grandmax Putih bernomor polisi DB 8079AN, dibakar massa di ruas jalan Kelurahan Buha, Lingkungan II, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Minggu (16/3/2014).
Massa mengamuk, lantaran mobil tersebut menabrak seorang anak kecil bernama Valen Tumbage (7) hingga tewas, sekitar pukul 17.30 Wita.
Seorang warga Kelurahan Buha, Lingkungan II, Ina (40), menyatakan mobil tersebut bergerak dari arah Kelurahan Bengkol menuju ke Tuminting.
Saat berada di jalan tikungan, mobil tersebut rupanya tetap berjalan lurus hingga menabrak Valen yang bermain tak jauh dari jalan tikungan.
"Kita dengar oto babunyi duk, kita dengar di pinggir jalan, kita lihat, itu anak, ado kasiang," tutur Ina kepada sejumlah warga sekitar.
Valen kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Siti Maryam, untuk mendapat pertolongan pertama. Namun, bocah yang duduk di kelas dua SD ini rupanya telah menghembuskan nafas terakhir dan langsung di pulangkan di rumah duka, di Kelurahan Buha, Lingkungan Dua.
Nenek korban, Margaretha Panggemona(58), berteriak histeris setelah melihat jenazah cucunya sudah terbaring kaku diatas tempat duduk. Ia mengaku saat kejadian tabrakan ia tak tahu kalau cucunya yang di tabrak mobil.
"Kita sementara ada pergi ibadah. Saat pulang kita dengar, kita pe cucu di tabrak mobil. Kita pergi rumah sakit Siti Maryam, so nyanda ada, ternyata sudah di sini. Kita kehilang sekali, karena dia kita pe cucu, so tinggal deng kita," ujar Margaretha.
Sopir mobil itu, Rustam Mamonto (48), telah dimasukkan dalam ruang tahanan di Polresta Manado. Mulutnya, masih berbau aroma minuman keras. Tapi, dia mengaku sudah sadar dari mabuk.
"Kita tidak sadar tabrak dia. Kita ada minum di arak. Kemudian kita pulang ke tempat kerja. Di toko bahan bangunan di Samrat. Waktu kita bawa oto masoh sadar, tapi kita tabrak so nyanda sadar," ucap Mamonto.