Caleg di Nagekeo Teken Piagam Kampanye Damai Pakai Darah
Caleg dan pengurus partai politik di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, mengikrarkan sumpah darah.
TRIBUNNEWS.COM, MBAY - Sejumlah calon anggota legislatif dan pengurus partai politik di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, mengikrarkan sumpah dengan tanda tangan dan cap darah untuk kampanye damai.
Pengucapan ikrar dan sumpah kampanye damai itu, berlangsung di Lapangan Berdikari Mbay, Sabtu (15/3/2014).
Acara tersebut, diawali dengan pemotongan seekor kerbau jantan yang darahnya digunakan untuk cap dan tanda tangan naskah ikrar kampanye damai. Daging kerbau tersebut, kemudian dimasak dan dikonsumsi bersama.
Tanda tangan darah, tidak hanya dilakukan para caleg dan pengurus parpol, tapi juga oleh Ketua KPU Nagekeo, Wigbertus Ceme, dan Bupati Nagekeo, Elias Djo.
Ikrar kampanye damai, Sabtu (15/3/2014) siang, sekaligus menandai pembukaan kampanye rapat umum Pemilu Legislatif 2014.
Ikrar kampanye damai di daerah itu ditutup dengan karnaval partai politik peserta Pemilu 2014 dengan rute Lapangan Berdikari Mbay, Aeramo, Nangadhero-Marapokot, Tonggurambang, Mbay II, Mbay I, dan finish di Lapangan Berdikari Mbay.
Meski acara tersebut terbilang sukses, ada perilaku dari para caleg dan parpol yang mencederai kebersamaan tersebut.
Pertama, ternyata tidak semua caleg yang akan bertarung dalam Pileg 2014 mengambil bagian dalam sumpah adat dengan darah tersebut. Hampir semua partai politik peserta pemilu hanya membawa sebagian calegnya.
Kedua, tidak semua caleg yang hadir mau bersumpah darah. Sebagian besar caleg yang enggan bersumpah darah adalah caleg petahana.
PAN misalnya, hanya Adrianus Bai, caleg incument yang berani mencelupkan jarinya di darah kerbau yang disiapkan.
Demikian juga dengan PKB, hanya Marselinus Siku. Sementara PDIP Perjuangan tidak ada caleg incumbent yang berani bersumpah darah.
Dari Gerindra, hanya ada Frans Sina dan Silvester Loye, Petrus C Dami dari Demokrat, Abdulrahman Abubakar dari PKS dan Marianus Poa dari Hanura.
Caleg petahana yang cukup kompak dan berani bersumpah darah hanya Golkar. Tiga caleg petahana, Ahmad Tujuh, Markus Gu Wea dan Thomas Tiba Owa, mengambil bagian dalam sumpah darah tersebut.
Caleg yang berani bersumpah darah sebagian besar merupakan caleg wajah baru dan caleg perempuan. (dea)