Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gangguan ISPA Masih Banyak Dikeluhkan di Riau

Dampak kebakaran lahan yang terjadi di Provinsi Riau masih dirasakan masyarakat setempat.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Gangguan ISPA Masih Banyak Dikeluhkan di Riau
ist
Pengobatan gratis yang diselenggarakan Sinar Mas Group di Riau, Kamis (20/3/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak kebakaran lahan yang terjadi di Provinsi Riau masih dirasakan masyarakat setempat. Gangguan iritasi mata, hidung, tenggorokan, memacu reaksi alergi, dan tentu saja Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA).

Setidaknya fakta itu diperoleh saat Sinar Mas Group yang melibatkan Asia Pulp and Paper (APP), Sinar Mas Forestry (SMF) dan Rumah Sakit Eka Hospital Pekanbaru menggelar pemeriksaan gratis Peduli Kabut Asap Riau ini.

Gangguan ISPA menjadi keluhan terbanyak pasien yang mengikuti program itu. Ini terjadi akibat lingkungan yang berasap, kemampuan kerja paru-paru berkurang dan menyebabkan kesulitan bernapas.

"Asap juga diketahui memperburuk penyakit yang ada seperti asma, bronchitis, penyakit paru-paru obstruktif, kronik dan penyakit jantung kronik," kata Direktur Asia Pulp and Paper (APP), Suhendra Wiriadinata dalam keterangannya, Kamis (20/3/2014).

Program pengobatan gratis ini melibatkan tim medis dari RS Eka Hospital. Turut terlibat pula dalam program ini Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Daerah Riau, dan Satuan Tugas Penanggulangan Kabut Asap.

Suhendra Wiriadinata menyatakan, program ini merupakan wujud perhatian Sinar Mas Group yang dialami warga Riau akibat gangguan asap ini.

"APP dan SMF juga aktif menyebarkan masker gratis di berbagai tempat di Riau. Dalam kurun waktu sebulan dari Februari 2014, puluhan ribu masker telah diberikan untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari asap kebakaran hutan," katanya.

Berita Rekomendasi

Kegiatan ini dilaksanakan di empat titik pada tanggal 20-26 Maret. Adapun lokasi pengobatan gratis itu adalah Rumah Pintar Perawang dan Desa Sungai Limau di Kabupaten Siak, Desa Api-api Kabupaten Bengkalis, dan Desa Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.

Di masing-masing titik akan dibangun pos pelayanan untuk melayani sekitar 1.400 pasien, atau sekitar 5.600 pasien di semua titik. Di tiap titik akan ditempatkan dua dokter dan dua perawat serta petugas farmasi. Pemilihan lokasi ini merujuk pada tingginya angka penderita ISPA tersebut.

Mengutip data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, penderita ISPA meningkat pesat dari 18.893 orang pada 26 Februari menjadi 43.463 orang pada 12 Maret. Daerah yang paling banyak menderita ISPA di antaranya adalah Kabupaten Siak, Bengkalis dan Pelalawan. (Eko Sutriyanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas