Penculik Bayi di Bandung Menyamar Jadi Dokter
Dalam rekaman CCTV RSUP Hasan Sadikin Bandung (RSHS), bayi perempuan yang berada di ruang Alamanda tersebut dibawa oleh seorang perempuan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bayi perempuan anak kedua dari pasangan Toni Manurung (26) dan Lasmaria Boru Manulang (23), warga Babakan Irigasi, RT 03/04 Kelurahan Babakan Tarogong, Kecamatan Bojong Loa Kaler, Bandung, dilaporkan telah dibawa oleh orang tak dikenal pada, Selasa (25/3) sekitar pukul 19.30.
Dalam rekaman CCTV RSUP Hasan Sadikin Bandung (RSHS), bayi perempuan yang berada di ruang Alamanda tersebut dibawa oleh seorang perempuan yang mengenakan kerudung penutup kepala, berjas atau jaket putih, serta rok lebar jins berenda putih.
Toni tak kuasa menahan emosi saat menuturkan peristiwa yang dialaminya di hadapan wartawan di ruang sidang RSHS. Rabu (26/3). Terlebih ia mengaku kalau istrinya masih sedih dan menangis bila melihat ruangan dan perlengkapan bayi milik anak keduanya itu. Bahkan istrinya juga sudah memberikan ASI kepada bayinya.
Beberapa rencana sudah disiapkan pasangan ini, seperti akan memberi nama bayi perempuan mereka, Valencia Manurung. "Saya mau kasih nama nanti kalau sudah di rumah. Sebelum pulang dari rumah sakit memang tidak akan dikasih nama dulu," katanya.
Namun belum sempat rencana diwujudkan, bayi mereka hilang diduga dibawa perempuan yang menyamar sebagai dokter tersebut. Di tengah kesedihan mendalam, Toni berharap bayinya cepat kembali. Ia juga meminta bantuan berbagai pihak agar anaknya bisa ditemukan.
Toni mengatakan, anaknya memiliki ciri khusus, yakni jari manis kaki kirinya bengkok dan lebih panjang dari jari tengah. Dengan ciri-ciri tersebut, ia berharap masyarakat yang tahu bisa melaporkan kepada pihak berwajib.
Disinggung rencana menuntut RSHS karena dinilai lalai, Toni mengaku belum ada rencana ke arah sana. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bila bayinya tidak juga ditemukan.
"Saya saat ini hanya ingin anak saya ditemukan. Kalau sampai beberapa lama belum ditemukan, mungkin rencana ke arah sana (menuntut)," katanya.
Dari penuturan Toni, diketahui sejak Selasa (25/3) pagi, sosok perempuan yang diduga pelaku itu sudah ada di sekitar ruang Alamanda. Perempuan tersebut bertingkah seperti dokter atau perawat didukung dengan jas atau jaket warna putih yang biasa dikenakan dokter atau co-asisten (koas).
Bahkan kedua suami istri asal Sumatra Utara ini juga sempat ngobrol saat perempuan yang diduga pelaku ini menanyakan keberadaan Lasmaria yang akan melahirkan.
"Dia tanya ke istri, apa sudah mules (tanda mau melahirkan). Dia juga datang lagi, tanya kapan pulang setelah melahirkan," kata Toni ditemui di RSUP Hasan Sadikin (RSHS), kemarin. (tif/dic)