Yulius: Yang Tembak Saya Pakai Baju Loreng
Yulius Rendi Jaknoda (20)dan Kornelius Dapaloka (20) tertembak peluru yang diduga berasal dari senjata aparat keamanan.
Editor: Budi Prasetyo
* Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA--Dua warga Kodi, Yulius Rendi Jaknoda (20) alias Turki dan Kornelius Dapaloka (20) alias Nelis tertembak peluru yang diduga berasal dari senjata aparat keamanan.
Penembakan terjadi beberapa saat setelah peristiwa pembakaran Kantor KPU Sumba Barat Daya (SBD), Jumat (28/3/2014).
Turki asal Kampung Kelembu Rato, Kecamatan Bondo Kodi terkena peluru di bahu kanan. Sementara Nelis menderika luka tembak di kaki kiri. Saat ini keduanya dirawat di Rumah Sakit Caritas. Kondisi keduanya mulai membaik.
Turki menjelaskan, dia ikut dalam rombongan massa yang bergerak menuju kantor KPU SBD. Dia dibonceng temannya menggunakan sepeda motor.
Saat bergerak pulang, Turki bersama warga lainnya dicegat aparat keamanan di pertigaan jalan, sekitar 100 meter dari kantor KPU SBD. "Karena kendaraan aparat keamaan sudah palang jalan jadi semua kendaraan tidak bisa lewat. Saya turun dari motor, lewat samping mereka. Ketika saya jalan sekitar tiga meter, saya ditembak dua kali. Kena dibahu karena pas saya mau balik badan," jelas
Turki. "Yang tembak saya pake baju loreng. Saya tanda mukanya," ujar Turki, Minggu (31/3/2014).
Kornelius Dapaloka alias Nelis, asal Hombakaripit menuturkan dia ditembak di kaki kiri saat turun dari truk. "Truk diberhentikan dan kami disuruh turun. Saya ditembak saat kaki mau sampai tanah. Saya kaget biji peluru kena kaki kiri," kata Nelis. Dia tidak mengetahui siapa yang tembak karena posisinya membelakangi saat turun dari truk. "Saya jatuh dan diangkat teman-teman," ujarnya.
Danrem 161 Wirasakti Kupang, Brigjen A Yuliarto, mengatakan, anggotanya tidak menembak warga. "Tidak ada. Karena saat itu tidak ada yang pam (pengamanan)," tegas Yuliarto ketika dikonfirmasi saat meninjau kantor KPU Kabupaten SBD yang terbakar, Sabtu (29/3/2014) sore. *