Nenek Jumati Selama Lima Tahun Hanya Bisa Terbaring Menerima Nasibnya
Jumati (60) harus terbaring lumpuh diatas tempat tidur. Nenek yang berdomisili di Dusun Alluka, Kelurahan Kallase'rena, Kecamatan Bontonompo, Gowa
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUNNEWS.COM.SUNGGUMINASA,- Satu lagi potret kemiskinan di negeri kita. Keterbatasan dana memaksa Jumati (60) harus terbaring lumpuh diatas tempat tidur. Nenek yang berdomisili di Dusun Alluka, Kelurahan Kallase'rena, Kecamatan Bontonompo, Gowa, hanya bisa terus berbaring menerima nasibnya.
"Sudah lima tahun seperti ini. Mau pergi berobat tapi tidak punya biaya," papar Jumati yang ditemui tribun dirumahnya, Kamis (27/3/2014).
Keadaan Jumati yang lumpuh membuatnya harus tinggal bersama anaknya. Setelah sebelumnya Jumati hidup sendiri jauh dari anak-anaknya.
Saat tribun menyambangi kediaman anaknya, tampak masih ada keceriaan diwajahnya. Meskipun tanpa senyuman sebab Jumati juga mengidap penyakit selain lumpuh. Pipi sebelah kanannya membengkak sejak dua tahun terakhir. Hal tersebut dikarenakan gusi bekas cabutan giginya sering mengalami pendarahan.
"Awalnya saya mau cabut, tapi dilarang dulu. Cuman dikasi obat saja. Tapi setelah itu tercabut sendiri. Sampai sekarang begini jadinya," papar Jumati.
Bengkak gusi yang dia alami juga tidak ditahu Jumati penyebabnya. Yang pasti sejak giginya dicabut, gusinya sering mengeluarkan darah dan daging gusinya jatuh sedikit demi sedikit. Lama kelamaan membengkak seperti saat ini.
Ditambah dengan kelumpuhannya yang menyebabkan berat badannya menurun hingga 30 kg dari 50 kg, tak ada satupun pemerintah menengok. Dia pun hanya bertahan hidup dari hasil pekerjaan anaknya yang seorang buruh bangunan.
Program kesehatan gratis bagi warga kurang mampu yang dicanangkan pemerintah pun tidak menyentuh Jumati. Selama lima tahun kelumpuhannya, kartu jamkesda tidak dimilikinya. (Won)