Mobil Berstiker Partai Aceh Ditembak Pakai AK
Pelaku yang menembaki mobil Kijang kapsul LGX yang ditempeli stiker dan gambar caleg Partai Aceh (PA), diperkirakan polisi lebih dari satu orang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Pelaku yang menembaki mobil Kijang kapsul LGX yang ditempeli stiker dan gambar caleg Partai Aceh (PA), Senin (31/3/2014) malam di Desa Geulanggang Teungoh, Kota Juang Bireuen, diperkirakan polisi lebih dari satu orang. Mereka menggunakan senjata serbu laras panjang jenis Avtomat Kalashnikova (AK).
Pelaku menembak sasarannya dari atas sepeda motor dari jarak 5-6 meter saat mobil sedang melaju mengangkut 12 penumpang (bukan sebelas--red) di kawasan kuburan Cina, Desa Geulanggang Teungoh. Akibatnya, kaca belakang mobil ditembus lima peluru, dua lubang dekat karet kaca, dan satu lagi di dekat pelat nomor polisi mobil BK 1216 HQ itu. Sedangkan satu peluru tembus hingga ke kaca depan.
Kesimpulan itu diperoleh penyidik setelah melakukan olah tempat kejadian setelah kejadian dan dilanjutkan Selasa (1/4/2014) pagi.
Kapolres Bireuen, AKBP M Ali Khadafi SIK yang didampingi sejumlah Kasat serta tim identifikasi di lokasi kejadian mengatakan, saat dilakukan olah lokasi Senin malam ditemukan empat selongsong peluru. Paginya ditemukan empat lagi. Dua proyektil peluru didapat di dalam mobil dan tiga proyektil dari tubuh korban yang meninggal.
Kuat dugaan, kata Kapolres, pelaku sudah membuntuti mobil tersebut.
"Tapi apakah sudah dibuntuti sejak dari Jeunieb atau setiba di Bireuen, tim sedang menelusurinya," kata Ali Khadafi.
Saat kejadian, kata Kapolres, ia bersama sejumlah anggota sedang patroli di ruas jalan nasional di kawasan Cot Gapu Bireuen, berjarak 3 kilometer dari lokasi kejadian.
"Saya dengar dari kejauhan ada suara letusan senjata api sembilan kali," ujarnya.
Mendengar dentuman itu, Kapolres memerintahkan anggotanya menyelidiki asal suara tembakan. Sepuluh menit kemudian masuk telepon dari pegawai Puskesmas Kota Juang Bireuen yang mengabarkan telah terjadi penembakan. Sejumlah korban malah sedang berada di depan puskesmas tersebut. Puluhan polisi segera dikerahkan ke puskesmas untuk mengevakuasi korban ke rumah sakit serta mengamankan yang selamat ke Mapolres Bireuen.
Hasil olah di lokasi, dari sembilan suara tembakan, delapan selongsong ditemukan dan sejumlah serpihan kaca mobil diamankan sebagai barang bukti. Dalam mobil yang ditumpangi 12 orang itu, tiga meninggal dan satu masih dalam perawatan di rumah sakit.
Kapolres mengatakan, sudah memeriksa delapan orang saksi. Terungkap bahwa saat beraksi pelaku mengendarai kendaraan roda dua jenis matic dan menembak dari jarak dekat.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah insiden ini terkait dengan pemilu atau tidak. Fokus utama kami adalah memburu pelaku," ujar Kapolres.
Untuk mempercepat pengungkapan siapa pelaku penembakan brutal di Bireuen itu, tim dari Polda Aceh sudah tiba di Bireuen kemarin siang. Akan datang satu tim lagi untuk membantu penyelidikan.
Puluhan anggota dari Polres Bireuen dibantu dari Brimob dan dari Polda Aceh sedang melakukan tugasnya menurut bidang keahlian masing-masing, termasuk bidang teknologi informasi. Keterangan yang didapat sementara, kata Kapolres, pelaku setelah menembak melarikan diri ke arah BTN Kupula Indah dan memutar balik kembali ke Bireuen melalui ruas jalan desa.
Kapolres mengharap bantuan masyarakat bila melihat atau memperoleh informasi terkait kasus penembakan itu agar segera bisa diungkap.
Fakrurrazi (35), warga Blang Poroh, Jeunieb, salah satu korban penembakan di Bireuen, setelah mendapat penanganan di RSUD Bireuen dan pembersihan serpihan peluru sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (1/4/2014) kemarin dirujuk ke Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, karena masih kritis.
Direktur RSUD Bireuen, dr Mukhtar MARS mengatakan, korban mengalami luka di bagian belakang kemudian ditangani bagian bedah. Serpihan peluru sudah dibersihkan. Tapi untuk penanganan yang lebih baik, korban dibawa ke Banda Aceh sebelum shalat subuh kemarin. Fakrurrazi Selasa (1/4/2014) kemarin menjalani operasi di RSUZA.
"Operasi pengangkatan dua proyektil peluru yang bersarang di tubuh korban berhasil dilakukan oleh tim dokter RSUZA," kata Spesialis Bedah Toraks dan Cardio Vascular RSUZA Banda Aceh, dr Suhardi SpBTKV yang dihubungi Serambi (Tribunnews.com Network) tadi malam.