Bupati Bantaeng Tak Ingin Digantikan Istrinya
M Nurdin Abdullah, akan mengakhiri jabatannya sebagai Bupati Bantaeng pada tahun 2018.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - M Nurdin Abdullah, akan mengakhiri jabatannya sebagai Bupati Bantaeng pada tahun 2018.
Profesor agrikultur ini menjabat bupati di kampung halaman ayahnya selama dua periode. Nurdin diakui sebagai kepala daerah paling berhasil memimpin di Sulawesi Selatan dan telah membawa perubahan besar, meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dinilai berhasil dan membawa perubahan, Nurdin meraih kepercayaan (trust) tinggi. Dia pun mengakui, warga tak merelakan dirinya hanya menjabat dua periode. Konstitusi tak memperbolehkan kepala daerah menjabat tiga periode.
Banyak yang bertanya, apakah Nurdin akan digantikan istrinya sebagai bupati atau putranya? Diakui Nurdin, warga Bantaeng pun sebenarnya banyak yang menginginkan dirinya digantikan kerabat.
"Istri saya cukuplah jadi dosen di Universitas Hasanuddin. Jadi istri yang baik, ibu bagi anak-anak saya, bukan jadi bupati," kata Nurdin kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), Jumat (11/4/2014).
Nurdin yang banyak berguru di Jepang tak ingin membangun dinasti politik. Kerabatnya pun tak ada yang memegang jabatan di Bantaeng.
"Tak ada juga disiapkan putra mahkota," ujar Nurdin menjawab, saat ditanya soal politik kekerabatan.
Menantu mantan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Fachruddin ini juga mengkritisi soal politik kekerabatan kepala daerah di Sulawesi Selatan.