Ribuan TKI yang Berangkat, yang Tercatat Hanya Ratusan
Lamongan, Jawa Timur, termasuk daerah di Jatim yang menjadi penyuplai terbesar tenaga kerja Indonesia (TKI)
Editor: Sugiyarto
Imam mengaku tidak tahu persis visa yang mereka gunakan, apakah kunjungan atau bekerja.
Tapi, melihat banyaknya TKI yang dideportasi dari sejumlah negara, itu berarti mereka tidak resmi.
”Visa pelancong, tapi begitu sudah tiba di negara tujuan untuk bekerja dan tidak mau pulang,” tandasnya.
Imam berharap kedepan TKI Lamongan berangkat melalui jalur resmi sehingga lebih aman di negara tujuan.
Ditambahkan, pihaknya tak henti-hentinya menyosialisasikan cara menjadi TKI yang nyaman dan aman melalui jalur resmi.
Sosialisasi dilakukan hingga ke desa-desa kantong TKI. Penjelasan Dinsosnakertrans itu diamini Sukiran Kepala Desa Sidomukto, Kecamatan Brondong, asal TKI tervonis mati, Mariyanto.
Sukiran dan warga desanya sudah lama tahu kasus yang menjerat Mariyanto. ”Tapi, kami dari pihak desa tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya.
Sukiran juga mengakui banyak warga desanya yang menjadi TKI tanpa tercatat di Dinsosnaker.
Warga Sidomukti yang berangkat menjadi TKI kebanyakan melalui jalur belakang.
“Ini sudah biasa dilakukan warga Sidomukti. Baru setahun terakhir ini saja calon TKI itu tertib,” ungkapnya. Sukiran hanya bisa memperkirakan ada sekitar 1.000 orang warga Desa Sidomukti menjadi TKI.
Tapi, ia tidak mempunyai data riil yang tertulis di balai desa. ”Orang sini ada yang dua bulan sekali pulang pergi ke Malaysia,” katanya. (Surya/ridl/st36)