Mensos Puji Program Kematian Bagi Penghuni Panti
Mensos apresiasi program yang dijalankan panti sosial Gau Mabaji yakni perencanaan kematian bagi penghuni panti
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Wartawan Tribun Timur Uming
TRIBUNNEWS.COM.SUNGGUMINASA- Menteri Sosial RI, Salim Segaf Al Jufri melakukan kunjungan kerja ke Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa, Kecamatan Bontomarannu, Jl. Poros Malino, Senin (14/4/2014).
Dalam kunjungan pertamanya tersebut, Salim sempat mengutarakan apresiasi atas salah satu program yang dijalankan panti sosial Gau Mabaji yakni perencanaan kematian bagi penghuni panti.
"Saya sangat mengapresiasi adanya program perencanaan kematian yang dijalankan dipanti ini. Terutama keadaan panti yang sudah dibangun sejak 1978 dan sampai sekarang terlihat sangat terawat," papar Salim yang didampingi Kepala panti, Udan Suheli.
Panti sosial yang dulunya sempat berlokasi di Kota Makassar ini memang memprogramkan adanya perencanaan kematian. Semisal, ditahun 2013 merencanakan kematian penghuni panti sebanyak 20 orang.
"Tapi pernah kami merencanakan itu yang meninggal ada 20 orang, tapi ternyata sampai 24 orang yang meninggal. Kalau begitu kami menggunakan anggaran tahun berikutnya," ujar Kepala panti, Udin Suheli
Empat program yang dijalankan panti sosial yakni, program kelas reguler dengan jumlah 100 orang. 69 perempuan dan 31 laki-laki. Kebanyakan penghuni yang ditempatkan dipanti adalah fakir miskin dan terlantar. Program harian berjumlah 30 orang. Program kelas pelayanan dirumah yaitu dengan mendatangi rumah-rumah nenek jompo. "Yang datang berkunjung itu para kader-kader desa dan kecamatan," tambah Udin
Kemudian program kelas penanganan lanjut usia terlantar. Diprogram ini sekarang ada 20 orang yang dirawat dengan indikasi korban kekerasan dan bencana alam.
Luas panti Gau Mabaji mencapai tiga hektare, dengan jumlah bangunan 47. Lahan perkuburan seluas satu hektare. Pegawai 37 orang. Usia lansia antara 60-70 tahun mencapai 10 persen. Sedangkan 70-105 tahun ada 90 persen.