Dua Pembegal Motor Ditembak Usai Bacok Polisi
Dua penjahat ini tergolong sadis. Mereka tak segan-segan membacok korban yang berusaha melawan saat motornya hendak dirampas.
Laporan Wartawan Surya M Taufik
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Dua penjahat ini tergolong sadis. Mereka tak segan-segan membacok korban yang berusaha melawan saat motornya hendak dirampas.
Bahkan, kepada polisi yang hendak menangkapnya pun dua bandit ini berani melawan.
Mereka adalah Rohman Romadoni (21), warga Jalan Dapukan Tegal, Pesapen, Surabaya; dan Umar (21), warga Serang, Banten yang selama ini tinggal di kawasan Bungurasih, Sidoarjo.
Keduanya terpaksa ditembak oleh petugas reskrim Polsek Genteng, karena berusaha melawan saat hendak ditangkap.
Dua bandit jalanan tersebut, sempat memukul dan membacok bahu seorang anggota polisi yang hendak menangkapnya.
"Karena berusaha melawan saat akan ditangkap, keduanya terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan," ujar Kapolsek Genteng, Komisaris I Wayan Winaya, Senin (28/4/2014).
Dua pelaku ditangkap beberapa saat setelah beraksi di Jalan Embong Malang, depan Sogo. Saat itu, keduanya baru saja merampas sepeda motor Honda Mega Pro bernopol H 2185 QY yang dikendari Bernadus Lou (30), warga Jalan Krembangan Baru Surabaya.
Ketika itu, korban dalam perjalanan pulang usai bekerja di daerah Perak sekitar pukul 23.00 WIB.
Tiba-tiba, dua pelaku yang berboncengan mengendarai motor Yamaha Mio Soul L 5594 SI melaju dari belakang dan langsung memotong laju sepeda motor korban yang saat itu sedang sendirian.
Setelah berhenti, satu pelaku bernama Rohman turun dan langsung berusaha merampas sepeda motor korban.
Korban yang berusaha mempertahankan kendaraannya, langsung mendapat serangan dari pelaku lain. Yakni tersangka Umar yang langsung mengeluarkan parang dan membacok korban.
Pria tersebut dibacok dua kali di bagian kepalanya. Untung dia memakai helem sehingga kepalanya tidak sampai terluka.
Tapi, pelaku masih berusaha menebaskan senjata penghabisan itu ke korban hingga mengenai pundak kiri korban.
Dalam keadaan terluka, korban hanya bisa pasrah melihat sepeda motornya dirampas oleh dua bandit jalanan tersebut. Bersamaan saat pelaku hendak kabur, ada sejumlah petugas reskrim Polsek Genteng melintas di sana.
Polisi pun berusaha menangkap dua bandit jalanan tersebut. Tapi, keduanya berusaha kabur dan malah melawan petugas yang hendak menangkapnya. Rohman sempat memukul seorang anggota reskrim Polsek Genteng.
Sementara Umar berusaha menyerang dengan membacok bahu seorang anggota polisi.
"Akhirnya, keduanya berhasil dilumpuhkan dengan ditembak kakinya oleh petugas. Kemudian, mereka dibawa ke Polsek untuk menjalani pemeriksaan," ujar Kanit Reskrim Polsek Genteng, Iptu Iwan Hari Poerwanto.
Dalam penyelidikan polisi, ternyata dua pelaku ini sudah beberapa kali melancarkan aksi serupa. Modusnya hampir sama, mereka memotong calon korban yang mengendarai sepeda motoro sendirian. Kemudian melukai korban yang berusaha melawan.
Ditemui di sela menjalani pemeriksaan, dua bandit jalanan tersebut mengaku sudah membuntuti korban sejak melintas di jalan depan SPBU Jalan Rajawali. Begitu melihat keadaan sepi, keduanya langsung memotong laju motor korban.
"Dia melawan, karena itulah saya bacok," jawab Umar. Demikian halnya saat hendak ditangkap polisi, Umar mengaku kebingungan sampai nekat menyerang petugas dengan senjata tajam yang dibawanya.
Selain menangkap dua pelaku, petugas juga sempat menolong korban. Pria yang mengalami luka bacok di pundaknya itu langsung dilarikan ke rumah sakit. Dia harus mendapat 15 jahitan akibat ditebas parang dua bandit tersebut.