Laporan Wartawan Pos Kupang, Julius Akoit

TRIBUNNEWS.COM, OELAMASI--Sebanyak 47 pejabat di Kabupaten Kupang yang mengikuti tes tertulis lelang jabatan mendapat skor nilai nol untuk penilaian karya tulis. Mereka adalah bagian dari total 194 pejabat yang mengikuti tes tertulis lelang jabatan di lingkup Pemkab Kupang.

Demikian hasil pengumanan tes tertulis yang diumumkan Tim Ahli Independen dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Senin (19/5/2014). "Saya heran, kenapa saya tidak lulus untuk penyusunan karya tulis. Padahal saya buat dan susun setengah mati, tapi saya dapat nilai nol untuk lamaran Kepala Lembaga Penyiaran Publik Lokal, Radio Siaran Kabupaten Kupang (RSKK). Padahal itu pekerjaan saya setiap hari," kata  Kepala RSKK, Stef Baha, Sos, Selasa (20/5/2014).

Baha yang juga menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) dan Protokol ini, juga cuma mendapat skor nilai 1 untuk lamaran sebagai Kabag Humas dan Protokol. "Masak kami susun dan kerja setengah mati karya tulis, kok cuma dapat nilai nol? Penilaian model apa ini?" tanya Baha.

Protes senada disampaikan beberapa pejabat, saat mereka berbondong-bondong datang di lantai 1 Kantor Bupati Kupang untuk melihat hasil pengumuman tes tertulis, Selasa siang.

"Kami susun setengah mati, kok dapat skor nilai nol? Itu sama saja kami tidak buat karya tulis. Ini keterlaluan," kata salah satu pejabat eselon II B, didukung teman-temannya. Mereka bertekad meminta penjelasan tim ahli independen dari Undana tentang penetapan skor nilai yang dinilai sangat aneh.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadis PPO) Kabupaten Kupang, Titus Anin, yang dimintai komentarnya, Selasa malam, menolak berkomentar. "Saya pasrah saja. Saya terima hasil itu. Saya siap untuk kerja apa saja. Tergantung Baperjakat nanti," ujarnya.

Titus Anin menempati ranking 7 dari tujuh orang pelamar yang mengincar jabatan Kadis PPO Kabupaten Kupang. Bahkan untuk karya tulis, Titus Anin mendapat skor nilai nol.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, berjanji akan mengumumkan hasil lelang jabatan secara terbuka dan melalui mekanisme yang obyektif.  
"Saya akan umumkan secara terbuka. Mekanisme yang selama ini berjalan sudah dibuka kepada publik. Tentu hasil akhirnya pun akan objektif. Bukan karena suka dan tidak suka," tandas Titu Eki kepada wartawan usai rapat bersama Direktur RSUD Naibonat dan stafnya di Oelamasi, Kamis (9/5/2014) siang.

Penegasan Titu Eki untuk membantah kecurigaan dan kekuatiran banyak pihak bahwa hasil seleksi yang dilakukan tim ahli independen akan mentok di tangan bupati.

Sebab, hak prerogatif berada di tangan bupati, ketika menyusun 'kabinet'-nya. Bupati akan memilih pejabat yang satu kiblat dengan dirinya. Atau memilih pembantu-pembantunya yang telah berjasa sebagai tim sukses dalam pilkada kali lalu.  

Tujuh Parameter

Ketua Tim Ahli Independen Undana, Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana, M.S, yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Selasa (20/5/2014) sore, membenarkan banyak pejabat yang mendapat skor nilai nol untuk karya tulis.

"Untuk menilai karya tulis, tim mempergunakan kisi-kisi sesuai tujuh parameter yang diberikan Pak Bupati Kupang sebagai penjabaran visi dan misi. Juga empat komitmen perubahan yang sudah dua tahun disosialisasikan. Kalau dalam karya tulis itu, penjabaran dan komitmennya tidak ada, maka nilai pasti nol," jelas Gusti Arjana, melalui pesan singkat.

Selain itu, kata Gusti Arjana, tes tertulis bukan menentukan lulus dan tidak lulus, tetapi hanya untuk menentukan rangking perolehan skor nilai untuk aspek penilaian karya tulis, psikometri, kompetensi dan pengukuran sikap. *