Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dolly dan Jarak Ditutup, FPL Akan Lapor HAM International

"Ini sama artinya membunuh semua pekerja di lokalisasi dan penghilangan hak untuk mendapatkan kehidupan," kata Suyitno

zoom-in Dolly dan Jarak Ditutup, FPL Akan Lapor HAM International
surya/Amru Muiz
Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Dolly-Jarak memberikan keterangan seputar penolakan penutupan lokalisasi, Senin (26/5/2014). 

Laporan Wartawan Surya,Achmad Amru Muiz

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Pro-kontra masih mewarnai rencana penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur.


Kali ini, Front Pekerja Lokalisasi (FPL) Dolly-Jarak mengancam melaporkan penutupan lokalisasi ke Komnas Hak Asasi Manusia.

Bahkan, FPL juga akan melayangkan surat laporan ke Lembaga HAM Internasional atas penutupan lokalisasi Dolly-Jarak.

Ketua FPL Dolly-Jarak, Suyitno, Senin (26/5/2014) mengatakan, semua pekerja di Lokalisasi Dolly-Jarak mulai diresahkan oleh rencana penutupan 19 Juni mendatang.

Padahal, keberadaan lokalisasi Dolly-Jarak menjadi sumber mata pencaharian.

Artinya, jika lokalisasi Dolly-Jarak ditutup maka jelas mata pencaharian yang sudah puluhan tahun tersebut menjadi hilang.

"Ini sama artinya membunuh semua pekerja di lokalisasi dan penghilangan hak untuk mendapatkan kehidupan," kata Suyitno, Senin (27/5/2014).

Sejak awal, dikatakan Suyitno, semua elemen yang terkait dengan lokalisasi Dolly-Jarak menolak penutupan.

Apalagi, kenyataannya pemerintah setelah melakukan penutupan lokalisasi tidak dapat menuntaskan persoalan yang muncul di kemudian hari.

"Lihatlah sejumlah lokalisasi PSK yang telah ditutup Pemerintah. Umumnya mereka tutup tapi sebenarnya tetap ada karena tidak ada kesinambungan program penutupan lokalisasi," tutur Suyitno.


Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas