Ratusan Mahasiswa Polinema Ikuti Ujian Ikatan Dinas
“Sebenarnya gak susah, tapi ini kan saingannya banyak. Kemungkinan lolosnya kecil, doakan saja,” katanya pada Surya (Tribunnews.com Network)
TRIBUNNEWS.COM,MALANG – Sebanyak 496 pelajar mengikuti ujian tertulis untuk bisa mengikuti progam kerja sama Politeknik Negeri Malang (Polinema) dan PLN, Sabtu (31/05/2014) pagi.
Progam kerja sama seperti ini sangat diminati pelajar karena langsung diangkat menjadi pegawai PLN setelah lulus kuliah.
Ujian tertulis ini berupa tes akademik yang materinya adalah pelajaran-pelajaran sekolah dasar, serta materi akademik ilmu pengetahuan alam, seperti Fisika, Kimia, atau Matematika.
Menurut Reza (19), tes tertulis yang berlangsung di gedung perkuliahan Polinema ini lebih mudah ketimbang Ujian Nasional waktu lalu.
Kendati begitu, pria yang berdomisili di Lawang ini mengaku tak yakin mendapat poin sempurna setelah menjawab 100 soal yang diujikan.
“Sebenarnya gak susah, tapi ini kan saingannya banyak. Kemungkinan lolosnya kecil, doakan saja,” katanya pada SURYA (Tribunnews.com Network) seusai mengerjakan soal ujian.
Menurut Rektor Polinema, Ir Tundung Subali Patma MT mereka yang lolos selanjutnya akan disaring lagi dengan tes psikologi, kesehatan, dan wawancara.
“Proses ini untuk menjaring 25 orang yang layak bekerja di PLN, dan kuliah di tempat kami,” kata Tundung.
Mereka ini selanjutnya akan menempuh pendidikan di Polinema selama empat tahun di jurusan D3 Teknik Elektro, kemudian bekerja di PLN.
“Penempatannya terserah mereka (PLN), karena ini adalah ikatan dinas PLN,” tegasnya.
Tundung memaparkan minat calon mahasiswa mendaftar dalam progam kerja sama dengan PLN ini meningkat 20 persen tiap tahunnya.
Ia mencatat jumlah pelamar selalu diatas 500 orang sejak Polinema membuka program ini pada 2010 lalu.
“Pada tahun ini ada 802 orang yang mendaftar, tapi dari jumlah itu, hanya 496 yang mengikuti ujian tertulis,” katanya.
Ia memaparkan mereka yang tak mengikuti ujian tertulis bisa disebabkan banyak hal, seperti tidak mengupload surat tidak buta warna, tidak membayar uang pendaftaran Rp 300.000, atau juga sakit.
“Mereka gugur tidak karena seleksi administrasi,” katanya.
Tingginya animo pendaftar ini, menurut Tundung juga terjadi di kelas kerja sama Polinema bersama Alfamart.
Saat ini sudah ada 400 orang yang mendaftar sejak 5 Mei lalu sampai kini.
Pendaftaran ini masih berlangsung hingga 19 Juni mendatang.
“Tingginya pendaftar disini karena sudah dipastikan bekerja, juga para mahasiswa juga tidak dibebankan biaya kuliah per semester. Berbeda dengan PLN, dimana mahasiswa tetap membayar Rp 7,5 juta per semesternya,” katanya.
Kendati demikian, masalah tersebut tak jadi persoalan para pendaftar, sebab yang mendaftar ke progam kerja sama ini lebih banyak untuk mendapat jaminan pekerjaan setelah diwisuda. Tak heran pula, jika sebagian dari mereka ada yang rela bermalam di Malang hanya untuk mengikuti ujian tertulis ini.
Sari (19) adalah salah satunya. Dengan ditemani kakaknya, gadis asal Banyuwangi ini berangkat ke Malang Jumat pagi naik sepeda motor. Malamnya ia menginap di sebuah penginapan dekat Polinema.
“Yah, doakan saja bisa lolos,” katanya.