Macet, Jalan Nasional Lamongan Bikin Pengendara Stres
”Selama tidak ada perbaikan jalan yang berhimpitan dengan double track yang melintas di jalan nasional, selamanya akan terjadi kemacetan,”gerutu
TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN – Keberadaan jalan Provinsi di Lamongan sudah tidak nyaman lagi dan sudah tidka layak
Pengguna jalan baik roda dua maupun roda empat yang melintas di jalan Raya Nasional Lamongan – Sukodadi harus sabar menghadapi kemacetan arus lalulintas yang setiap saat terjadi.
Ini dipicu adanya ketinggian jalan nasional di perlintasaan rel KA di timur dan barat Terminal Lamongan yang tak seimbang.
Baik pagi, siang, sore maupun malam kemacaten tidak bisa dihindari.
Karena kendaraan besar seperti truk gandeng dan sejenisnya takut terguling akibat double track yang melintang di jalan raya itu ketinggihannya tidak seimbang antara jalan nasional dengan rel KA.
Sejak dioperasionalkannya double track, kemacetan dari Terminal Lamongan hingga kebarat yang mengular hingga sepanjang 15 km.
Sementera ke arah timur Surabaya juga terjadi serupa .
”Selama tidak ada perbaikan jalan yang berhimpitan dengan double track yang melintas di jalan nasional, selamanya akan terjadi kemacetan,”gerutu Kasat Lantas AKP Agus Setiawan didampingi Kanit Patroli, Aiptu Fifin Y kepada Surya, Senin (02/06/2014).
Diungkapkan, antara double track dengan posisi jalan nasional sangat tidak sebanding ketinggiannya.
Apalagi posisinya juga menikung yang mengharuskan semua kendaraan yang melintas harus ekstra hati – hati.
Kenyataan ini bisa dibuktikan di perlintasan rel KA timur terminal maupun barat terminal yang diantara keduanya berjarak sekitar 1 km.
Selama ketinggian antara jalan nasional denga rel KA yang melintas tidak dibangun seimbang maka kamacetan akan terus terjadi.
Semua kendaraan roda empat tidak satupun yang berani melintas dengan kecepatan tinggi.
”Istilahnya para sopir harus nggeremet. Kalau dipaksakan berjalana cepat maka akan terguling,”ungkap Agus.
Agus mengaku sampai tidak hafal betul berapa jumlah kendaraan yang terguling tepat di perlintasan double track barat Terminal Lamongan.
Bahkan kejadian terakhir, sebuah truk nopol B 9102 PC bermuatan karton, Senin (2/06/2014) pagi dini hari tadi juga terguling.
Tak hanya itu, pasak rek KA yang terpasang dengan posisi muncul ke permukaan juga menyebabkan banyak ban kendaraan yang meletus.
Permukaan pasak besi yang menempel di rel ujungnya kasar dan lancip yang bisa menembus ban mobil maupun sepeda motor.
Akibat kemacetan yang terjadi, para awak lalulintas baik di Pos Terminal, Pos Polisi 03 maupun Pos Polisi 02 setiap saat disiagakan untuk berdiri di jalan raya mengatur arus lalin.
Agus berharap Dinas PU Provinsi memperhatikan dan segera memperbaiki jalan nasional yang ada di titik perlintasan double track timur dan selatan Terminal Lamongan.
“Kalau sebelumnya kemacetan paling – paling pada Minggu malam dan Senin pagi. Tapi sekarang ini setiap saat macet,”tegas Agus Setiawan.
Sejumlah pengguna jalan yang setiap hari melintas di jalan raya Lamongan mengungkapkan kekecewaannya dengan Dinas PU Provinsi dan juga pihak PT KAI yang sampai sekarang belum mengambil langkah memperbaiki jalan tersebut.
”Susahnya apa pemerintah untuk memperbaiki jalan itu. Sudah jelas macet terus dan diketahui penyebabnya, tapi pemerintah diam saja,”tandas Mahfidz yang setiap hari berangkat ngantor di pemerintahan Lamongan.