Tribunnews.com, KULONPROGO - Tiga pasang pelajar tertangkap basah sedang asyik bermesraan di Taman Wana Winulang, wilayah Desa Margosari, Pengasih, Kulonprogo. Mereka tertangkap dalam sebuah razia yang digelar petugas Polres Kulonprogo, Senin (9/6/2014). keberadaan taman tersebut kerap disalahgunakan remaja sebagai lokasi untuk bermesraan sehingga warga sekitar merasa resah.

Razia tersebut digelar petugas atas aduan warga sekitar yang resah atas penyalahgunaan taman untuk lokasi  berpacaran. Bahkan, sudah seringkali warga memergoki remaja yang nekat berbuat mesum di taman yang terletak di sebelah kantor DPRD Kulonprogo itu.

Kabag Operasional Sat Sabhara Polres Kulonprogo, Ipda harun Dwi Karyanta mengatakan, ada tiga pasangan remaja yang terpergok tengah berduaan di Wana Winulang siang itu. Mereka lantas dibawa ke Mapolres untuk dilakukan pembinaan dan membuatsurat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

“Mereka berdalih belajar, meskipun ada juga yang mengakui pacaran,” katanya.

Harun mengatakan, polisi akan terus meningkatkan patroli di kawasan tersebut dengan menggandeng Satpol PP dan Kodim 0731 Kulonprogo untuk ikut melakukan penertiban. Aduan penyalahgunaan taman belajar menjadi lokasi pacaranpun, sudah sering terjadi.

”Sebelumya juga sudah pernah dilakukan penertiban tapi ternyata ada saja yang datang pacaran ke sini,”imbuhnya.

Ketua RT 04 Kemiri, Margosari, Suryadi mengatakan, taman tersebut seringkali jadi tempat nongkrong dan pacaran remaja dan pelajar. Sudah seringkali warga melihat ada pasangan remaja yang amsih mengenakan seragam sekolah sedang asyik bermesraan di gazebo yang ada di taman tersebut.

“Bahkan di malam hari juga ada remaja yang pacaran di tempat itu. Warga jadi resah atas hal ini,” kata Suryadi.

Menurutnya, warga sudah seringkali mengingatkan para remaja yang terlihat berduaan di Wana Winulang. Bahkan, warga juga sempat menangkap pasangan remaja yang pacaran dengan sikap kelewatan. Hanya saja, lanjut Suryadi, rupanya pasangan yang datang terus berdatangan silih berganti sehingga warga kesulitan menertibkannya. (Tribunjogja.com)