Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jusuf Kalla Janji Bakal Bangun Bandara Sam Ratulangi

Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla berjanji akan membangun Bandara Sam Ratulangi menjadi lebih besar dan modern.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Jusuf   Kalla  Janji  Bakal  Bangun  Bandara  Sam Ratulangi
Warta Kota/henry lopulalan
KAMPANYE PERTAMA JK - Cawapres Jusuf Kalla bertemu dengan Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi dan sejumlah Kyai pengelola pondok pesantren NU di hari pertama kampanye dengan memotong tumpeng, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2014). Pertemuan pengurus pesantren diseluruh Indonesia ini mendukung pasangan Capres-Cawapres Jokowi-JK. Warta Kota/henry lopulalan 

TRIBUNNEWS.COM. MANADO - Bandara Sam Ratulangi merupakan bandar udara pertama di Indonesia berkonsep modern dan menjadi bandara terakhir yang mendapat bantuan asing.

Namun dalam perjalanannya, bandara kebanggaan warga Sulawesi Utara itu lambat berkembang. Kalah bila dibandingkan bandara di Makassar, Denpasar dan Medan.

Untuk itu, Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla berjanji akan membangun Bandara Sam Ratulangi menjadi lebih besar dan modern.


"Bandara di Manado ini merupakan bandara pertama di Indonesia yang bergaya modern," kata JK dalam diskusi terkait pembangunan di Sulut di ruang Redaksi Tribun Manado, Sabtu (14/6/2014).

Rombongan JK diterima Pemimpin Redaksi Ribut Raharjo, Koordinator Liputan Charles Komaling dan Pelaksana Harian Manager Produksi, Aswin Lumintang.


Pernyataan JK ini diakui Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK yang juga Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang. JK melihat sejumlah bandara yang ada di Indonesia sudah dibangun modern seperti Makassar, Bali dan Medan.


"Sebenarnya yang harus diubah itu mindset tentang rumah adat untuk bandara. Harusnya dibangun modern seperti mal karena mereka yang mendarat itu ingin cepat pulang dan yang menunggu pesawat bisa menikmati makan dan minum serta ruang tunggu yang nyaman," jelas JK.

Di Manado ini, kata JK yang kemudian menyebut nama SH Sarundajang, bisa dikembangkan dengan tetap mempertahankan bangunan utama, kemudian di sebelah- sebelahnya dibangun modern.

Mendengarkan pemaparan itu, Sarundajang pun mengangguk tanda setuju. "Bandara itu memang harus dikembangkan," ungkap Sarundajang.


Sedang mengenai pembangunan jalan Tol Manado-Bitung, JK mengajukan sejumlah syarat yakni 25.000 kendaraan per hari dan ada investor yang membangun.

"Tidak ada investor yang suka jika tidak ada 25.000 kendaraan. Tol itu bukan pemerintah,  jadi harus diingat. Sebenarnya jauh lebih baik jalan raya lebar tidak membayar daripada jalan tol sebab jalan tol biayanya tidak murah harus bayar masuk keluar tol," jelasnya.

Jalan tol jangan terlalu dipaksakan sebab jika membuat jalan tol seperti Ibu Kota Jakarta maka semua warung-warung di pinggir jalan akan tutup atau mati.

Namun pada kesempatan itu, Sarundajang yang merupakan Gubernur Sulut memberi penjelasan bahwa tol yang menghubungkan Manado- Bitung itu melintasi daerah kosong, bukan di tengah perkotaan.

Mendengar penjelasan itu, JK kemudian mengatakan memang harus ada jalan alternatif untuk menghidupkan ekonomi di pinggir jalan.

Ketika Berbicara mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, dia menjelaskan bahwa di dalam KEK itu yang khusus ialah bebas biaya masuk. JK memcontohkan Batam bisa berkembang karena barang-barang elektronik.

Namun untuk Bitung, lanjut dia, akan dibangun tol tepi laut dan Pelabuhan Bitung menjadi Hub yang menghubungkan ke berbagai daerah.

"Bitung memiliki potensi perikanan luar biasa dan bisa mengalahkan negara mana saja. Ini menjadi masa depan Sulawesi Utara," kata dia.


Namun potensi lain yang menurut JK dimiliki Sulut adalah pariwisata. Turis adalah industri paling murah, sebab potensinya di Sulut cukup besar sebab yang dijual alam, satu di antaranya Pulau Bunaken.

"Hotel-hotel di sini penuh terus," kata JK diamini SHS.


Ribut Raharjo kemudian menyentil Jembatan Soekarno yang sudah 12 tahun belum tersambung.


"Beberapa bulan yang lalu ada kejadian yang tragis dimana ada beberapa warga yang dikejar- kejar oleh sejumlah orang dan akhirnya mereka melompat dari jembatan karena memang belum tersambung sehingga mengalami luka berat dan bahkan ada yang meninggal dunia," ucap Pemred Tribun Manado.

SHS pun menjelaskan bahwa jembatan Soekarno dibangun sejak 12 tahun lalu, namun mengalami kendala dana.

Selain itu, peristiwa ambruknya Jembatan Kutai Kartanegara membuat konstruksi Jembatan Soekarno harus diubah karena memang mirip.

 "Perhitungannya sudah dilakukan dengan seksama dan dijamin tidak akan ambruk serta dijanjikan tahun ini akan selesai," SHS.

Sebelum diskusi selesai, Charles Komaling menanyakan kepada SHS untuk target perolehan suara Jokowi-JK di Sulut?

SHS langsung menjawabnya tidak muluk-muluk mencapai 70 persen suara di Sulut. JK berkata saat ini yang bertarung adalah suara rakyat dari bawah melalui gerakan rakyat.

Rombongan JK mampir ke Tribun Manado di Jalan AA Maramis Kairagi sebelum menuju Bandara Sam Ratulangi. JK didampingi Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK di Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang.

JK pun mengaku senang bisa datang kembali ke Tribun Manado. Sebelum diskusi bersama awak redaksi, JK menerima suvenir berupa koran kecil edisi 21 Januari 2014 saat JK memimpin bersih-bersih lumpur pasca-banjir bandang di Manado. JK pun sejenak menerawang kala melihat foto kenangannya berjalan di lumpur.


Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas