Menjelang Ditutup, Dolly Justru Tambah Meriah
Sehari menjelang ditutup, suasana di kompleks lokalisasi Dolly, Selasa (17/6/2014) malam masih tetap meriah dan ingar bingar.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sehari menjelang ditutup, suasana di kompleks lokalisasi Dolly, Selasa (17/6/2014) malam masih tetap meriah dan ingar bingar.
Para penghuninya, seakan tak terganggu rencana Pemkot Surabaya yang akan mendeklarasikan penutupan kawasan bisnis esek-esek ini, Rabu (18/6/2014).
Berdasarkan pantauan Surya Online, di sepanjang kawasan Jarak dan Gang Dolly, dentuman musik dangdut masih terdengar kencang dari dalam rumah-rumah hiburan.
Perempuan-perempuan berbusana seksi, tampak berdiri di muka rumah-rumah hiburan tersebut. Tak sedikit pula yang menanti kehadiran tamu, sembari duduk-duduk di sofa di dalam wisma.
Sementara di tepi-tepi jalan, para makelar juga tak kalah sibuk menawari setiap orang yang melintas agar singgah ke dalam wisma.
Tak sedikit pula pengunjung yang lantas melangkahkan kakinya ke dalam wisma, setelah sejenak berbicara dengan para makelar tersebut
Orang-orang yang terlibat dalam bisnis esek-esek ini, memang tak mau terganggu oleh rencana Pemkot Surabaya melakukan penutupan.
Bahkan mereka berjanji akan tetap beroperasi setelah pemkot menggelar deklarasi penutupan bertajuk alih fungsi wisma dan alih fungsi profesi wanita harapan di Islamic Center Dukuh Kupang.
"Kami akan tetap beroperasi tanggal 19 dan 20, setelah pemkot menyatakan penutupan. Kami akan libur waktu puasa Ramadhan untuk menghormati umat Muslim yang berpuasa. Tapi setelah lebaran kami akan kembali beroperasi," kata Saputra alias Pokemon, Koordinator Komunitas Pemuda Independen (KOPI), yang tergabung di Front Pekerja Lokalisasi, Selasa (17/6/2014).