Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hilangkan Gang Dolly Dari Peta Surabaya

“Kalau ada usulan dibuat museum Dolly, jelas tidak bisa (diwujudkan). Kita kan ingin meninggalkan traumatik keberadaan lokalisasi Dolly. Bukan malah m

zoom-in Hilangkan Gang Dolly Dari Peta Surabaya
Kompas.com/Yatimul Ainun
Foto Gang Dolly 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Nama Gang Dolly bakal segera lenyap dari peta Surabaya.

Pemerintah Kota Surabaya sudah memastikan menghapus nama Dolly dari kawasan  kelurahan Putat Jaya. Nama baru  pun sudah disiapkan.

Wali Kota Surabaya Tri Rismahaini menjelaskan, pemberian nama baru itu tidak sekadar mengubur memori hitam yang melekat pada nama Dolly yang telah mendunia itu.

Lebih penting dari itu adalah untuk menghilangkan traumatik dan kesan negatif dari keberadaan lokalisasi Dolly terhadap anak-anak dan warga yang bermukim di sana.

“Kalau ada usulan dibuat museum Dolly, jelas tidak bisa (diwujudkan). Kita kan ingin meninggalkan traumatik keberadaan lokalisasi Dolly. Bukan malah melestarikan nama tempat maksiat itu,” kata Risma, Kamis (19/6/2014).

Selain menghilangkan traumatik terhadap nama Gang Dolly, menurut Risma,  Pemkot Surabaya telah menyiapkan berbagai program pemberdayaan warga yang  terdampak penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak.

Pemkot juga akan berusaha memulihkan psikis anak-anak di sekitar Gang Dolly dari pikiran jelek lokalisasi.

Ia berharap ke depan, pikiran anak-anak di bekas lokalisasi itu bisa tumbuh bersih dan normal seperti anak-anak pada umumnya.

Pekan depan, Risma akan  kembali mengunjungi sekolah-sekolah tempat anak-anak lokalisasi belajar. Mereka akan dilihat perkembangan psikisnya.  

“Kami sadar itu tidak mudah dan butuh waktu, makanya kami akan minta bantuan sejumlah psikolog anak dari Jakarta untuk bisa mengembalikan pemikiran anak-anak agar terlepas dari pikiran lokalisasi,” tutur Risma.

Untuk pembersihan PSK-nya, Risma mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemprov Jatim dan pemkab-pemkab asal para pekerja seks.

Koordinasi itu untuk memperlancar penanganan, terutama untuk pekerja seks yang berniat pulang kampung. (aru/iks/fai/uni)


Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas