Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dampak Kenaikan Listrik, 70 Persen Pengguna di Bali Kena IMbas

“Pelanggan listrik di Bali, terbanyak adalah golongan rumah tangga,” kata Wayan Redika, Kepala Humas PT PLN Distribusi Bali,

zoom-in Dampak Kenaikan Listrik, 70 Persen Pengguna di Bali Kena IMbas
/Resha Juhari
Sejumlah pekerja sedang mengganti trafo jaringan listrik di Jalan RE Martadinata Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (26/9/2013). Pemerintah akan kembali memberlakukan kenaikan tarif listrik yang dimulai pada tanggal 1 Oktober 2013 mendatang. Kenaikan tarif listrik tersebut yang keempat kalinya di tahun 2013. BANGKA POS/RESHA JUHARI 

TRIBUNNEWS.COM,DENPASAR - Rencana kenaikan tarif listrik pada 1 Juli 2014 mendatang, bakal berdampak pada semua sektor, tak terkeculai sektor rumah tangga.

Sebanyak 70 persen pengguna listrik di Provinsi Bali bakal terimbas oleh kenaikan tarif listrik mulai 1 Juli nanti.

Tujuh puluh persen yang terdampak itu terutama adalah pelanggan golongan rumah tangga menengah dengan daya listrik 1300 VA hingga 5500 VA.   

“Pelanggan listrik di Bali, terbanyak adalah golongan rumah tangga,” kata Wayan Redika, Kepala Humas PT PLN Distribusi Bali, Jumat (27/6), saat dihubungi Tribun Bali.

Namun, Redika tidak hapal data lebih rinci mengenai jumlah pelanggan rumah tangga di Bali.

Kenaikan tarif listrik yang akan berlaku mulai 1 Juli nanti akan dirasakan dampaknya, salah-satunya oleh penghuni kos kelas menengah-atas, yang kamarnya pada umumnya berpendingin udara atau ber-AC.

“Biaya untuk listrik jelas akan bertambah, bisa-bisa melebihi jatah dari kantor. Masak kita harus matikan AC untuk berhemat,” ucap Rizky, seorang penghuni kos kelas menengah yang kamarnya ber-AC di kawasan Gatsu Timur, Denpasar, Jumat (27/6).

Rizky menjelaskan, biaya kosnya ditanggung oleh kantor tempatnya bekerja, namun dengan plafon tertentu.

Jika biaya kos melebihi plafon gara-gara kenaikan tarif listrik, maka ia akan membayar sendiri selisih kelebihannya.

Sementara itu, seorang pegawai di Denpasar, Kadek Ayu Dyah Utami Dewi, mengatakan kenaikan tarif listrik tentu menjadi tambahan beban bagi pemakainya, dan konsumen tentu menginginkan tidak naik. Namun demikian, masalahnya adalah tidak ada pilihan lain bagi pengguna listrik.

“Syukurlah selama ini kami memperhatikan penggunaan listrik. Ada atau tidak kenaikan lsitrik, kami berusaha menggunakan tenaga listrik sesuai kebutuhan. Di rumah kami ada empat AC, tapi setiap hari yang sering kami hidupkan hanya 2 unit AC. Selebihnya banyak diistirahatkan,” jelas Kadek Ayu yang bertempat tinggal di kawasan Jimbaran.  

Kadek sendiri berusaha memahami apa yang menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan kenaikan tarif listrik.

“Kita memang harus bijak menggunakan tenaga listrik,” ucapnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas