Saat itu, lanjut Kornelis, istrinya mengatakan bahwa baba belum pulang, tapi saat itu juga ia menyampaikan kepada istrinya bahwa baba sudah pulang dari Surabaya setelah ia telepon saat ada di depan toko tersebut.

Tetapi, kata Kornelis, istrinya beralasan tidak bisa turun karena di bawah baba sedang minum bersama teman-temannya. Karena itu, ia menyampaikan kepada istrinya biar dia dan anak-anak nginap di toko itu dan besoknya baru dijemput.

Pada hari Minggu (6/7/2014) pagi, Kornelis menjemput istrinya pulang ke rumah mereka. Setiba di rumah, tutur Kornelis, ia minta istrinya jujur kenapa baba sudah pulang tapi dia masih mau tidur di toko, padahal sudah buat kesepakatan kalau baba sudah pulang ia jemput istrinya di toko.

"Saya kecewa kenapa istri saya ingkar janji. Padahal saya sudah datang menjemputnya pada Sabtu tengah malam," ujar Kornelis, yang keseharaian bekerja sebagai tukang ojek.

Kornelis yang mengaku asal SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) itu mengatakan, pada Senin (7/7/2014) pagi ia menikam istrinya.

"Kami sempat bertengkar pukul 08.00 Wita di ruang tengah rumah soal masalah Sabtu malam itu. Karena merasa tidak puas dengan jawaban istri saya, makanya saya mengambil pisau dan menikamnya di bagian lehernya satu kali. Pada saat itu anak-anak kami ada. Karena tidak puas jawaban istri saya, saya menikamnya di lehernya menggunakan pisau hingga dia terjatuh dan bersimbah darah," ungkap Kornelis.