TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Utara (Sulut) hingga Maret 2014 mencapai 208 ribu jiwa. Angka tersebut mengalami peningkatan sekitar 7 ribu jiwa lebih bila dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013, yang hanya berjumlah 201,09 ribu.

"Tingkat kemiskinan daerah ini secara year on year (Maret 2013 ke Maret 2014) mengalami kenaikan, demikian pula dibandingkan dengan September 2013," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sulut, Faizal Anwar.

Pada Maret 2013 tingkat kemiskinan masih 7,88 persen atau 185,52 ribu jiwa. Penduduk miskin di Sulut masih didominasi penduduk dari daerah pedesaan. Dari 208,23 ribu jiwa penduduk miskin di bulan Maret 2014, ada sebanyak 149,05 ribu jiwa tinggal di pedesaan.

Sementara perkotaan hanya 59,18 ribu jiwa. "Dengan demikian arti bahwa di perkotaan tingkat kemiskinan sebesar 5,51 persen sedangkan di pedesaan 11,41 persen," ujarnya.

Tingkat kemiskinan Sulut pada periode September 2013-Maret 2014, terjadi karena adanya kenaikan di daerah rural (pedesaan) sebesar 0,96 persen atau secara absolut penduduk miskin naik sebanyak 13,3 ribu jiwa.

"Sedangkan di daerah urban (perkotaan) turun sebesar 0,61 persen. Dimana, secara absolut jumlah penduduk miskin turun sebanayak 6,2 ribu jiwa," ungkapnya.

Selain itu pada periode tahun 2011-2014 tingkat kemiskinan Bumi Nyiur Melambai selalu di bawah angka nasional. Secara tren pada periode September 2012-Maret 2014 menunjukkan kenaikan angka kemiskinan di Sulut. Tetapi dengan angka kenaikan yang relatif kecil. (erv)