Agen Sindo: Kapal Tidak Karam, Hanya Baling-Baling Terbelit Tali
kapal ini tidak bisa berlayar normal karena baling-baling terbelit tali.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Thomm Limahekin, Wartawan Tribunnewsbatam.com
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG -Para penumpang kapal ferry Sindo 31 dari Tanjungpinang-Kepri ke Singapura mendadak panik, Rabu (30/7/2014) sore. Pasalnya kapal yang ditumpangi itu mendadak tak bisa berlayar cepat setelah beberapa menit bertolak dari pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
"Semua penumpang panik setelah tahu kapal tak bisa berjalan cepat. Kami kira kapalnya karam," tulis Rd, seorang penumpang melalui pesan singkat kepada Tribun, segera setelah kapal mengalami insiden tersebut.
"Kapal Sindo menuju Singapura karam. Kapal patah balik lagi ke Tanjungpinang. Sekitar 20 menit lagi kapal tiba di pelabuhan internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang," ungkap Ad, penumpang lainnya, juga melalui pesan singkatnya.
Setelah insiden tersebut, kapal pun berbalik arah ke pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang. Dari pantau Tribun, Sindo 31 berlabuh di ponton kedatangan pelabuhan internasional dengan kondisi tak berpenumpang lagi.
Kejelasan kondisi kapal dan ratusan penumpangnya coba ditanyakan kepada pihak Imigrasi. Namun, pihak Imigrasi kemudian menganjurkan agar masalah ini bisa ditanyakan kepada pihak KPLP yang juga berkantor di pelabuhan tersebut.
"Oh, itu wewenang Syahbandar dan KPLP, bukan kami," ujar seorang staf Imigrasi.
"Kami hanya mengurus kapal yang berlayar di dalam negeri. Kalau kapal yang berlayar ke luar negeri bukan wewenang kami," timpal Raymond, petugas KPLP yang ditemui di pelabuhan tersebut.
Raymond pun berusaha menelepon agen kapal yang masih berada di dalam Sindo 31 yang tengah berlabuh itu. Namun, agen kapal menolak untuk dimintai tanggapan.
"Pihak agen tidak mau ditemui," ucap Raymond lagi.
Kapal ferry Sindo 31 sesuai jadwal bertolak dari pelabuhan Sri Bintan Pura pada pukul 14.00 WIB. Setelah beberapa menit berlayar, kapal tersebut tidak bisa berlayar cepat. Nahkoda kapal kemudian memutar haluan dan kembali lagi ke pelabuhan.
Nahkoda kapal kemudian memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayaran. Karena itu, ratusan penumpang yang semula sudah menumpangi Sindo 31 kemudian dialihkan ke Sindo 7 dan akhirnya bertolak menuju Singapura pada pukul 14.30 WIB.
Di pelabuhan, insiden yang terjadi pada Sindo 31 dituturkan dalam beberapa versi. Selain dinyatakan karam oleh penumpang, kapal tersebut dikatakan sempat menabrak kayu. Ada informasi lain yang menyatakan bahwa kapal ini tidak bisa berlayar normal karena baling-baling terbelit tali.
"Jadi, kapal tidak karam. Hanya saja, baling-baling kapal tiba-tiba terikat tali di perairan Batu Hitam. Jadi, kapal tidak bisa melaju. cepat. Kapal itu hanya berlayar dengan kecepatan 3-5 knot saja. Yah, kaya pompong lah. Makanya nahkoda memutar haluan untuk kembali ke pelabuhan. Tapi semua penumpangnya sudah dipindahkan ke Sindo 7 yang kemudian bertolak pada pukul 14.30 WIB tadi," jelas Ridwan, pejabat senior pada Bagian Ketertiban Berlayar Kantor Syahbandar Tanjungpinang sekitar pukul 20.30 WIB.
Tak lama setelah itu, pihak agen kapal baru memberikan penjelasan seputar insiden yang terjadi pada Sindo 31. Deddy, agen kapal Sindo, mengatakan kapal tersebut tidak karam tetapi tidak bisa berlayar normal setelah baling-balingnya terbelit tali. Segera setelah insiden itu, kapal kembali ke pelabuhan dan 179 penumpang dialihkan ke Sindo 7.
"Saya baru telepon nahkoda kapal. Nahkoda katakan bahwa kapal itu tidak karam, tetapi tidak bisa berlayar cepat karena baling-balingnya terbelit tali. Kami minta maaf karena kami bukan tidak mau dikonfirmasi, melainkan karena kami sibu tadi," ungkap Deddy melalui sambungan telepon seluler sekitar pukul 20.45 WIB. (tom)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.