Balon MOS Meledak, 6 Korban Luka
Acara ini juga dirangkaikan seremoni pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MurI) untuk acara gemar menabung
Editor: Hendra Gunawan
Belum kalimat, "bakar saja...", rampung, balon berisi gas hidrogen (Ha) itu, "duaaaaaaaaaaar'.
"Selesaiii." Peristiwa mengenaskan baru saja dimulai. Semburan gas yang mudah terbakar itu diikuti api dan hawa panas.
Remah karet balon yang meleleh kerena reaksi api mengenai muka, lengan, dan badan para korban.
Bahkan, kepala tak berambut si staf cleaning service bank, terlihat luka bakar dengan sisa lelehan karet balon di kepala dan seragamnya.
Bahkan, lengan kiri jaket parasut biru, yang dikenakan Ahmad Makkasau, pegawai tata usaha SMK 5 Makassar, hangus terbakar. Rambut di keningnya hangus keriting. "Untung pakai topi kodong," kata seorang guru yang datang menjenguk di lantai II ruang perawatan RS Pelamonia, sekitar 4 jam usai kejadian.
Ada enam korban luka bakar. 1 staf bank yang oleh polisi masih dirahasiakan identitasnya. 5 korban dari SMK 5; Andi Ananda Asisah (kelas XII ), A Renaldi (kelas X ), M Hidayat (kelas X), Muh Alfian (guru) dan Ahmad Makkasau (pegawai TU).
Kelima korban langsung dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) rumah sakit terdekat, RS Pelamonia, berjarak sekitar 300 meter dari Karebosi.
Kelima korban menderita luka bakar yang cukup parah, kulit muka terkelupas, alis hangus, begitupula badan dan tangan mereka, juga terkelupas dijilat api.
Meski menelan korban luka bakar, Kadisdikbud Makassar mengatakan, pembukaan MOS tersebut berhasil."Kita sudah sukses melaksanakan, 5000 anak kita hadirkan dengan tema gemar menabung," ungkap Mahmud BM kepada wartawan.
Menurut Mahmud, korban ledakan MOS itu tidak seberapa, "insiden kecil, ada ledakan saat balon mau dilepas mengikuti balon pak wali kota," tegasnya.
Walau demikian, Mahmud BM menyatakan pihaknya siap menanggung separuh ongkos pengobatan kelima korban di Pelamonia.
"Jadi, tiga orang siswa SMK 5 yang parah, terkelupas mukanya, tangannya badannya, guru dan pembinanya juga terbakar semua SMK 5 dan saat ini
sedang dirawat di UGD Pelamonia dan disarankan opname, semua biaya kami tanggung, termasuk guru. Biaya perawatan oleh sekolah," jelas Mahmud BM.
Akibat insiden ini, sejumlah panitia pembukaan MOS dari pihak swasta juga dilarikan ke Markas Polrestabes Makassar untuk menjalani proses pemeriksaan.
Mereka diduga sebagai penyebab kelalaian yang mengorbankan siswa dan guru itu.Informasi yang dihimpun Tribun, korek api biang ledakan berasal dari panitia MOS.
Wali Kota Makassar Danny Pomanto menjenguk lima korban terbakar dari SMKN 5 Makassar di Rumah Sakit Pelamonia, Jl Jend Sudirman, Makassar, Selasa (5/8/2014) sore.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.