Tahun 2004 Rumah Guntur Pernah Digerebeg Densus
"Memang kelakuannya sangat baik dan ramah kepada tetangga dan warga. Tetapi, 4 tahun terakhir jarang ada di rumah karena merantau ke Kalimantan," tera
TRIBUNNEWS.COM,NGAWI- Pasca penangkapan terduga teroris jaringan Poso, Sulawesi Selatan, Yitno alias Guntur (45) warga RT 06, RW 07, Dusun Kedungperawan, Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi kemarin, suasa rumah itu tampak lebih lengang dan sepi.
Meski istri dan kedua anak Yitno sudah dipulangkan, akan tetapi rumah tampak sepi dan semua pintu masih tertutup rapat.
Tidak hanya itu, di lokasi sekitar rumah Yitno juga tampak sepi.
Hanya sesekali para pengguna jalan dan warga kampung sekitar desa itu, datang ke lokasi kejadian untuk memastikan kondisi rumah yang sudah digrebek 10 anggota dan seorang pimpinan operasional Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Selain itu, mereka ingin melihat dari dekat lokasi rumah penggerebekan itu.
Kendati demikian, rumah pria yang diduga sebagai pamasok logistik jaringan teroris Poso itu, tetap diberi garis polisi (police line) serta dijaga anggota Polres Ngawi berseragam dan berpakaian preman.
Sejumlah tetangga Yitno mengungkapkan jika Tahun 2004 silam, tim Densus 88 juga pernah menggerebek rumah yang ditempati Yitno bersama istri dan kedua anaknya itu.
"Memang kelakuannya sangat baik dan ramah kepada tetangga dan warga. Tetapi, 4 tahun terakhir jarang ada di rumah karena merantau ke Kalimantan," terang Sunarto, tetangga Yitno kepada Surya(Tribunnews.com Network), Sabtu (9/8/2014).
Lebih jauh Sunarto mengungkapkan, terduga Yitno kerapkali kedatangan rekannya di rumah sederhana itu.
Namun tak ada tetangga yang mengetahui rekan-rekan Yitno itu.
"Dulu Tahun 2004 kan Densus sudah pernah melaksanakan penggerebekan ke rumah itu (milik Yitno). Karena perkara yang sama," imbuh Sunarto.
Akan tetapi, Sunarto tak bisa memastikan dalam penggerebekan Tahun 2004, Yitno berhasil ditangkap bersama barang bukti seperti saat penangkatan Jumat (8/8) saat Yitno hendak Salat Jumat kemarin apa tidak belum berani memastikan.
"Saya nggak tahu dulu pemilik rumah dibawa Densus 88 atau tidak. Pokoknya warga semua tahu saat penggerebekan," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Yitno alias Guntur ditangkap Tim Densus 88 Anti Teror di halaman rumahnya saat hendak berangkat Salat Jumat.
Di rumah itu, petugas mendapatkan sebuah pistol, 21 peluru aktif untuk pistol yang disimpan di selokan belakang rumah yang digerebek itu.