Anggota Sabhara Polres TTU Dikeroyok Belasan Oknum TNI
Menurut Tafuli, oknum TNI itu tidak mengenakan seragam, namun memakai helm bertuliskan Yonif 742.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Pos Kupang, Apson Benu
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Belasan oknum tentara, Selasa (12/8/2014) siang, mengeroyok seorang anggota Sabhara Polres Timor Tengah Utara (TTU), Briptu Agus Tafuli. Mulanya saat antre BBM di salah satu SPBU di Kefaenanu, sepeda motor seorang oknum TNI diduga menyenggol sepeda motor Agus Tafuli.
Menurut Tafuli, oknum TNI itu tidak mengenakan seragam, namun memakai helm bertuliskan Yonif 742.
"Saat itu kami sedang antre untuk isi bensin. Saat sepeda motor oknum itu mundur mengenai sepeda motor saya. Saya tegur," ujarTafuli saat diperiksa di RSUD Kefamenanu, kemarin.
Setelah selesai mengisi bensin, Tafuli ke luar dari SPBU.
"Selang beberapa menit kemudian, saya kembali dikejar oleh oknum TNI tersebut dan bersama temannya mengeroyok saya di depan Cabang Rutan Kefamenanu di Kilometer Empat, Jalan El Tari Kefamenanu," cerita Tafuli.
Di Pertamina, lanjut Tafuli, dia ditendang dan saat itu dia minta maaf. "Saat itu saya juga mau omong baik-baik. Seusai tendang saya di Pertamina, oknum itu terus kejar saya. Mungkin dia tidak puas, dia panggil dia punya teman dua orang lagi. Saat mereka datang ketemu saya di Cabang Rutan Kilometer Empat, langsung pukul saya," ujarnya.
Aksi yang terjadi pada pukul 13.30 Wita ini menjadi tontonan menarik para pengendara kendaraan maupun masyarakat setempat. Tafuli mengatakan, oknum TNI yang datang kemudian bertambah menjadi belasan orang.
"Saat saya dipukul di Cabang Rutan itu saya terus dikejar sampai di Jembatan Eban. Yang datang semakin banyak, sekitar belasan orang," ungkapnya.
Belasan oknum TNI yang datang itu, diakui Tafuli, tidak menggunakan seragam.
"Saat mereka pukul saya, mereka ancam keluarkan sangkur. Saya tidak tahu mau buat apa lagi. Saya berusaha untuk bela diri tapi tidak bisa karena mereka terlalu banyak," tuturnya.
Pantauan Pos Kupang (Tribunnews.com Network), korban mengalami luka memar di pelipis mata kanan dan hidung, lutut serta di telapak kaki kiri dan kanan. Orang tua korban pun tampak sedih melihatnya banyak mengalami luka.
Kapolres TTU, I Gede Megha Suprawitha, mengatakan, pihaknya akan mengurus masalah tersebut secara damai dan baik.
"Kita akan urai benang merahnya. Kalau ada yang salah, kita akan urus baik-baik karena negara ini masih dalam situasi tegang pilpres. Kita fokus pada pengamanan masyarakat, bukan pengamanan institusi," ujar kapolres.
Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Achmad Yuliarto, yang dikonfirmasi Pos Kupang kemarin melalui telepon selulernya mengaku belum mengetahui pasti penyebab kejadian tersebut.
"Nanti saya konfirmasi dulu dengan Pak Dandim baru kita turun ke lapangan untuk cek karena saya juga belum tahu," ujarnya singkat.
Komandan Kodim 1618 TTU, Eusebio Hornae Rebelo, mengakui hal tersebut karena salah paham.
"Ini kan hanya salah paham saja saat antre bensin. Saya akan fasilitasi langsung komandan Yonif berserta komandan kompi-nya agar langsung dari Atambua untuk turun dan bicarakan baik-baik dengan Pak Kapolres TTU," ujar Rebelo.