Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

News Analysis : Pernah Gagal di Negeri Asal

Jadi tidak heran ada orang yang menjadikan ini simpanan investasi.

zoom-in News Analysis : Pernah Gagal di Negeri Asal
HERUDIN
Petugas teller menghitung uang rupiah di salah satu banking hall Permata Bank Syariah, di Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013). Dikutip dari Bloomberg pukul 09.35 WIB, rupiah terpuruk ke posisi Rp 11.720 per dolar AS atau turun 60 poin dibanding penutupan Rabu (20/11/2013) pada Rp 11.660. Bahkan, rupiah sempat tersungkur hingga level 11.733, posisi terlemah sejak 31 Maret 2009. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Di Indonesia, banyak orang menyebut MMM ini sebagai investasi.

Sebab dengan masuk sistem ini, mereka bisa mendapatkan imbal hasil 30 - 50 persen per bulan atau per 3 bulan.

Sebuah imbalan  yang tentunya sangat besar untuk sebuah produk investasi.

Sebelum saya menentukan sikap, sebaiknya saya bahas sedikit sejarah produk ini.

MMM pertama kali muncul di Rusia. Diciptakan seorang ahli matematika dan ahli money game serta sistem investasi piramida, Sergey Mavrodi.

Karena diciptakan Mavrodi, dunia internasional menyebutnya Mavrodi Mondial Moneybox.

Sama seperti jenis penipuan piramida dan money game lain, produk Mavrodi juga pernah gagal dan meninggalkan kekecewaan banyak pengikutnya di Rusia dan India.

Berita Rekomendasi

Namun, karena kala itu belum dilarang di Rusia, pencetusnya tidak dihukum dan tetap bisa melakukan kegiatannya.

Jadi dari sejarah kita tahu bagaimana track record pencetus sistem ini.

Ada juga yang menyebut MMM sebagai MLM (Multi Level Marketing). Ini karena ada rekrutmen dalam kegiatannya.

Ada juga yang menyebut piramida karena ada tingkat manajer dan bonus, serta ada juga yang menyebut arisan berantai karena harus transfer ke rekening seseorang secara berantai.

Lalu mana yang benar? Kalau saya pelajari, hampir semuanya benar.

Saya katakan sistem ini mengambil semua kelebihan sistem di atas, dan berusaha mengeliminasi kekurangannya.

Di antaranya, dana tidak dikumpulkan di satu pengelola untuk mengurangi risiko fraud akibat penyalahgunaan oleh pengelola.

Halaman
123
Tags:
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas