Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Teroris Buru Istrinya untuk Dibunuh

Mantan teroris yang baru bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Tangerang, Juhanda datang ke Desa Caddie dengniat untuk mencari dan membunuh istri.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mantan Teroris Buru Istrinya untuk Dibunuh
KOMPAS.Com / Suddin Syamsuddin
Juhanda saat diperiksa Intel Brimob bersama satuan Intelkam Polres Parepare, di rumah ketua RW, Caddie, kelurahan Lemoe, kecamatan bacukiki, Kota Parepare. ditemukan surat bebas dari Lapas kelas 1 Tangerang. dalam saku baju Juhanda 

TRIBUNNEWS.COM, PAREPARE - Mantan teroris yang baru bebas dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Tangerang, Juhanda alias Jo bin Muhammad Aceng, datang ke Desa Caddie, Kelurahan Lemoe, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dengan niat untuk mencari dan membunuh istrinya, Nur Haya, agar bisa masuk surga.

"Menurut keterangan Nur Haya, istri Juhanda, ia bersembunyi di salah satu rumah keluarga karena ketakutan kepada suaminya, karena Juhanda sudah lepas dari Lapas Kelas 1 Tangerang, karena akan dibunuh oleh sang suami sendiri," kata salah satu keluarga dekat Nur Haya, Sadariah, Senin (1/9/2014).

Menurut Sadariah, Nur Haya pernah "curhat" kepadanya tentang hal itu. Juanda alias Jo adalah pelaku teroris, dan dia adalah perakit bom bagi teman-temannya saat aksi di Aceh dan Tangerang.

"Juanda juga pernah berencana membunuh istrinya dan membunuh dirinya agar bisa masuk surga. Menurut ajaran yang didapatkan dari kelompok Juhanda alias Jo," kata Sadaria.

Juanda alias Jo mengantongi surat bebas dari Lapas Kelas 1 Tangerang. Jo (32) lahir di Bogor dan merupakan warga Aceh, yang beralamatkan di Perumahan Cinta Kasih, Blok K2, Neuhen, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Dia dipenjara 3 tahun 6 bulan sejak tanggal 4 Mei 2011.

Bendera ISIS
Sebelumnya, saat digeledah anggota Brimob Polda Sulsel bersama unit Intelkam Polres Parepare, di dalam tas Jo ditemukan bendera ISIS.

"Bendera ISIS ini saya ambil di Lapas Kelas 1 Tangerang," kata Jo.

Berita Rekomendasi

Di depan penyidik, selain bendera ISIS, aparat juga menemukan Al Quran, buku-buku agama, serta Kamus Bahasa Arab-Indonesia. Ditemukan pula tiket kapal laut.

Menurut Ketua RW 6 Caddie, Djoko Prayitno, Jo mengaku mencari istrinya yang juga warga setempat dan sempat merantau ke Kalimantan. Namun, karena Juhanda baru terlihat di Desa Caddie, Djoko menaruh curiga. Lalu Djoko menelepon pihak berwajib.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas