Selandia Baru Ingin Kerja Sama dengan Bosowa
Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Corporation Erwin Aksa menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru David Taylor
Editor: Sugiyarto
Laporan: Ilham / Tribun Timur
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Chief Executive Officer (CEO) Bosowa Corporation Erwin Aksa menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru David Taylor, di lantai 23, Menara Bosowa, Jl Jend Sudirman, Makassar, Senin (1/9/2014).
David Taylor bersama Komisioner Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia Tim Anderson dan sejumlah Dewan Bisnis ExportNZ Selandia Baru. Sejumlah direksi Bosowa dan Rektor Universitas Bosowa 45 Prof Saleh Pallu hadir mendampingi Erwin Aksa.
Pertemuan berlangsung kurang lebih sejam. Mereka membahas potensi dan rencana kerja sama bisnis serta pendidikan terutama pertukaran pelajar atau beasiswa.
Usai saling sapa dan bincang-bincang soal perjalan menuju Bosowa, Erwin Aksa mengenalkan berbagai unit bisnis dan 43 anak perusahaan Bosowa.
Unit bisnis seperti otomotif, semen, energi, pertambangan, logistik dan transportasi, properti, jasa keuangan, infrastruktur, media, dan lainnya.
"Bisnis otomotif Bosowa itu Mitsubishi, kalau Toyota adalah Pak Jusuf Kalla," ungkap Erwin berbahasa Inggris disambut senyum David Taylor cs.
Erwin menambahkan paparannya, perusahaan Semen Bosowa ada di Maros, ada PLTU Bosowa di Desa Punagaya Jeneponto kapasitas 2×125 Megawatt (MW) dan anak perusahaan lainnya.
"Kami punya terminal elpiji, juga mengupayakan industri smelter (pengolahan biji mineral), pertanian juga ada, surat kabar, pendidikan, kampus Bosowa 45, dan beberapa proyek lainnya,
untuk Universitas, kita coba mengembangkan program kampus beberapa kelas, kita juga punya sekolah standar internasional. Jika Anda punya program, bisa pertukaran pelajar misalnya, tentu kami sangat senang," jelas Erwin Aksa.
Sontak, Taylor menanggapi, "ya, kami tertarik dengan Bosowa. Di New Zealand, Bosowa dapat melakukkan pertukaran staf, pelajar, boleh juga program beasiswa S3, itu bisa kami prioritaskan," kata Taylor.
Erwin Aksa kemudian menambahkan lagi. Bosowa termasukk sangat mengedepankan bidang pendidikan untuk sumber daya manusia Indonesia yang berkompeten," sangat penting bagi kami, kami punya lembaga pendidikan, kita coba standar Internasional.
masalah di sini, adalah english problem saja, sekolah dengan bahasa Inggris di sini (Sulsel) masih kurang," tutur Erwin.
Komisioner Perdagangan Selandia Baru Tim Anderson mengaku senang mengetahui geliat perusahaan Bosowa. Menuru Anderson, Bosowa punya potensi besar untuk bekerja sama dengan Selandia Baru.
"Melalui kedutaan besar Selandia Baru di Jakarta, tugas kami ke Indonesia, menyambung hubungan semua perusahaan yang ada di Selandia Baru dan Indonesia seperti Bosowa. Ini baru tahap awal,
Kami datang ke Bosowa untuk bagaimana kalau ada yang bisa dikerjasamakan dengan kami, kami siap, Bosowa ini sangat bagus, kami bisa dikontak kalau bisa dikerjasamasakan," jelas Anderson
Pendidikan Cocok
Erwin Aksa menyimpulkan, kerja-sama yang cocok untuk Selandia Baru yakni bidang pendidikan. Apalagi, kata Erwin, ongkos mengenyam pendidikan di Selandia Baru cukup bersahabat.
"Saya melihat pendidikan yang paling proritas karena pendidikan New Sealand paling bagus di kawasan (ASEAN) dan masalah tukar-menukar teknologi. Juga soal peternakan, kita tahu Selandia Baru itu eksportir terbesar bidang peternakan.
soal teknologi juga, bagaimana petani dan peternakan kita bisa meningkat. Mereka menyiapkan tenaga ahlinya. Ada beberapa tadi kita diskusikan tinggalkan kita follow-up," jelas Erwin. (*)