Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lagi, Ikan Mati Massal di Krueng Teunom

Bila sebelumnya yang mati massal adalah jenis ikan jurung (keurelieng), kali ini justru ikan senggiring (suwiek) dan mentulu (groe).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Lagi, Ikan Mati Massal di Krueng Teunom
TRIBUN JOGJA
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, CALANG – Kematian ikan sungai kembali terjadi di kawasan Aceh Jaya. Bila sebelumnya yang mati massal adalah jenis ikan jurung (keurelieng), kali ini justru ikan senggiring (suwiek) dan mentulu (groe).

Belum diketahui penyebab kematian itu, meski camat setempat menduga karena keracunan zat tertentu.

Kabar tentang kematian ikan dalam jumlah puluhan ekor itu dilaporkan Camat Pasie Raya, Abdul Azis, kepada Serambi, Senin (1/9) kemarin.

Ia sendiri menerima laporan tersebut dari sejumlah warga Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya yang kemarin menyaksikan puluhan ikan tiba-tiba mengambang ke permukaan sungai dan akhirnya mati.

Secara geografis, Desa Alue Jang berada di daerah aliran Krueng Teunom, tempat ditemukannya ratusan ekor ikan keureulieng meregang nyawa tiga pekan lalu.

Desa Alue Jang berjarak satu jam perjalanan darat dari Calang (ibu kota Aceh Jaya) ke arah Pidie. Desa ini berbatasan dengan Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie.

“Kematian ikan yang kembali terjadi di Krueng Teunom ini bisa saja disebabkan faktor yang sama dengan penyebab matinya ratusan ikan keureulieng menjelang Lebaran Idul Fitri lalu,” kata Camat Pasie Jaya.

Berita Rekomendasi

Ia berharap, para peneliti atau pejabat berwenang segera datang ke Desa Alue Jang, Kecamatan Pasie Raya, untuk mengambil sampel ikan yang mati, air maupun lumut di lokasi tersebut.

“Saya duga ikan suwiek dan groe itu matinya juga karena tercemar logam berat, seperti yang dialami kawanan ikan keureuling di Krueng Teunom. Tapi sekali lagi, untuk kepastiannya, perlu diteliti di laboratorium,” kata Camat Abdul Azis.

Kalau memang ikan-ikan tersebut mati karena tercemar logam berat, ia mengaku sangat prihatin karena satu per satu jenis ikan tertentu, termasuk ikan langka, seperti halnya keureuling, akan musnah dari Krueng Teunon.

“Kondisi ini hendaknya segera dikendalikan oleh secara efektif oleh pemerintah,” kata Camat Abdul Azis.

Menurutnya, ikan-ikan yang kini mati itu berasal dari sungai-sungai kecil yang bermuara ke Krueng Teunom. Krueng Teunom sendiri, menurut beberapa hasil uji lab, positif tercemar merkuri. (c45)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas