Evaluasi Tim, Manajemen Arema Tunda Gaji Pemain
"Kalau melihat secara obyektif pertandingan Arema Cronus lawan Persita dan Persik lalu yang berakhir imbang, tentunya lumrah bila manajemen melakukan
TRIBUNNEWS.COM,MALANG - Hasil tidak sesuai harapan di dua pertandingan Arema Cronus di Indonesia Super League (ISL), membuat manajemen menunda gaji pemain.
Harusnya gaji pemain dibayarkan pada 26 Agustus lalu, namun sesuai batas akhir manajemen belum membayarkan gaji pemain.
Menurut CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, pihaknya ingin melakukan evaluasi secara keseluruhan sebelum berlaga di babak delapan besar ISL.
Manajemen ingin mengevaluasi mengapa Arema hanya bisa bermain imbang dengan dua tim papan bawah, Persita Tangerang (1-1) dan Persik Kediri (2-2).
Padahal Singo Edan bermain di kandang.
"Kalau melihat secara obyektif pertandingan Arema Cronus lawan Persita dan Persik lalu yang berakhir imbang, tentunya lumrah bila manajemen melakukan evaluasi terlebih dahulu," kata Iwan.
Sehingga manajemen menunda pembayaran gaji untuk melakukan evaluasi tim, serta bagaimana kesiapan pemain menghadapi di babak delapan besar.
Menurut Iwan, ditundanya gaji pemain tersebut juga hal yang lumrah.
Ini dikarenakan berdasarkan kesepakatan antara pemain dan manajemen yang tertuang dalam kontrak, manajemen memiliki batas 10 hari toleransi untuk membayar gaji dari batas akhir, dan itu tidak dianggap keterlambatan.
Menurut mantan manajer Persik Kediri itu, terakhir menandatangani slip setoran gaji pemain adalah tanggal 26 Juli, seharusnya kalau tepat jadwal, Iwan kembali menandatangani slip pembayaran gaji pada 26 Agustus.
Sehingga manajemen masih memiliki batas toleransi 10 hari.
"Kami ingin mengetahui kesiapan tim sebelum berlaga di babak delapan besar," tambah Iwan.
Selanjutnya usai melawan Persijap Jepara, manajemen akan melakukan evaluasi dengan tim.