TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga Jl Kalimas Hilir I Surabaya yang menempati lahan sengketa, ternyata cukup reaktif saat mengadang eksekusi yang dilakukan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

Warga melakukan berbagai cara dalam mengadang petugas, termasuk menyiapkan cairan yang terbuat dari cabai.

Ratusan warga lokasi eksekusi, terutama perempuan ternyata membawa botol-botol bekas kemasan. Botol tersebut ternyata berisi cairan cabai.

Begitu juru sita PN yang di backup ratusan polisi dari Polres Pelabuhan dan Polda Jatim, warga bahu-membahu melakukan pengadangan.

Mereka menodong polisi, melempar bungkusan berisi debu dan menyemprotkan sambal ke petugas. Semprotan sambal ini semat mengagetkan petugas karena tidak memperkirakan warga berbuat nekat. Siraman sambal ini bahkan mengenai petinggi Poles Pelabuhan Tanjung Perak.

Petinggi Polres Pelabuhan Tanjung Perak yang kena semprotan sambal, yakni Waka Polres Kompol Mustofa, Kabag Ops Kompol Sutarno, Kasubbag Humas AKP Lily DJ, dan Kasat Sabhara Sofyan.

"Saya terkena tangan dan badan. Warga ternyata nekat dan sudah bersiap diri melakukan pengadangan, tapi kami bersikap tegas. Ada warga yang kami amankan dan diperiksa di kantor (Polres Pelabuhan)," kata Mustofa, Kamis (4/9/2014).