Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Dugaan Pelecehan Seksual Gubernur Riau Sebulan Pendam Beban

"Saya juga tadinya tidak yakin dengan ini, apalagi dia tahu anak saya," ungkapnya.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Korban Dugaan Pelecehan Seksual Gubernur Riau Sebulan Pendam Beban
TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY
Gubernur Riau, Annas Maamun (tengah) saat masih menjadi bakal calon. Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Riau, Annas Maamun (tengah) dan Arsyadjuliandi Rahman (kedua dari kanan) mendaftar ke Kantor KPU Riau, Pekanbaru, Kamis (23/5). Pasangan yang diusung Partai Golkar tersebut merupakan pasangan kedua yang mendaftar ke KPU Riau. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wide Widyawaty, korban dugaan pelecehan seksual Gubernur Riau Annas Maamun, sebelumnya tidak pernah menceritakan peristiwa buruk yang dialaminya.

Hampir satu bulan, dia memendam beban tersebut. Bahkan Soemardi Thaher selaku ayahnya pun tahu anaknya mengalami peristiwa pelecehan seksual dari temannya yang berstatus sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu.

Selama satu bulan, anaknya tersebut tertekan karena merahasiakan keburukan. "Tekanannya pasti ada, Kan sebulan dia pendam sendiri. Kita saja tahu bukan dari dia (langsung), saya tahunya dari Ketua LAM," ungkap Soemardi saat berbincang di Gedung Bareskrim Polri, Jumat (5/9/2014).




Setelah mengetahui kabar tersebut, lantas Soemardi pun mengirim surat pribadi kepada sang Gubernur pada 16 Juli 2014 untuk meminta klarifikasi terkait peristiwa tersebut.

Namun surat tersebut tidak pernah ditanggapi hingga sekarang sampai kasus tersebut dilaporkan ke Bareskrim Polri.

"Surat ini saya tembuskan ke Kapolda, Kejati untuk perlindungan dia juga. Tapi sampai detik ini tidak ada balasannya," ungkapnya.

Soemardi awalnya tidak yakin Anas Maamun melakukan hal yang tidak senonoh kepada anaknya. Apalagi Anas pun mengetahui bila Wide anaknya.

BERITA TERKAIT

"Saya juga tadinya tidak yakin dengan ini, apalagi dia tahu anak saya," ungkapnya.

Tetapi setelah sekian lama tidak ada respon dan klarifikasi dari sang Gubernur, karena Wide pun tertekan dengan keluarga baik suami dan anak-anaknya, akhirnya Soemardi berunding dengan suami Wide untuk membawa kasus tersebut ke polisi.

"Ini kasus luar biasa. Saya tidak mau membuka aib orang, tapi jangan marwah saya diinjak-injak. Ini kan diinjak-injak," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas