Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Camat Waplau Babak-belur Dipukuli Polisi

Ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Buru, Maluku berunjuk rasa dengan cara turun ke jalan-jalan di Kota Namlea.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Camat Waplau Babak-belur Dipukuli Polisi
Kompas.com/Ramhan Patty
Camat Waplau, Kabupaten Buru, Maluku Azis Tomia yang menjadi korban pengeroyokan delapan anggota polisi Polres Buru sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit dr Latumeten Ambon. Rabu (10/9/2014) korban dirujuk ke rumah sakit itu setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit Namlea. 

TRIBUNNEWS.COM, AMBON - Ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kabupaten Buru, Maluku berunjuk rasa dengan cara turun ke jalan-jalan di Kota Namlea, ibu kota kabupaten tersebut, Rabu (10/9/2014).

Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terhadap tindakan penganiayaan yang dilakukan delapan anggota polisi terhadap Camat Waplau, Azis Tomia hingga menyebabkan korban terluka parah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, demo ratusan PNS yang memprotes aksi main hakim sendiri anggota polisi ini dilakukan para PNS dengan memakai pakaian dinas. Aksi dilakukan dengan longmarch ke pusat kota Namlea.

Kepala bagian Humas Pemerintah Kabupaten Buru, Istanto yang dihubungi dari Ambon membenarkan adanya aksi unjuk rasa tersebut. Menurut dia, aksi itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan dan solidaritas terhadap korban atas perlakuan para pelaku.

"Aksi ini dilakukan karena para PNS merasa kecewa terhadap aksi penganiayaan itu, mereka tidak terima dan langsung melakukan aksi protes," ungkap dia.

Menurut Istanto, aksi tersebut dilakukan ratusan PNS di lingkup Pemerintah Kabupaten Buru, usai aksi para PNS kembali lagi ke kantornya untuk beraktivitas. Ada pun tuntutan yang disampaikan para PNS yakni meminta pimpinan kepolisian di Maluku dapat melakukan proses hukum kepada para pelaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Pengunjuk rasa juga meminta agar para pelaku tidak dilindungi dan dapat segera diproses sesuai aturan hukum yang berlaku," ujar dia.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa juga dilakukan sejumlah elemen mahasiswa, LSM dan KNPI Kabupaten Buru, Selasa kemarin di Kantor DPRD setempat. Masa meminta agar para pelaku dapat dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya.

Berita Rekomendasi

Camat Waplau, Azis Tomia dikeroyok delapan anggota polisi dari kesatuan Shabara hingga babak belur, pada Selasa kemarin. Akibat pengeroyokan itu korban menderita luka parah di bagian wajah dan sekujur tubuhnya dan harus dirawat intensif di rumah sakit.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas