Polres Lamongan Gerilya Cari Korban Pemasungan
“Langkah kemanusiaan semacam ini tidak perlu menunggu pihak lain. Yang penting bagaimana kita harus membantu dan menolong untuk dirawat secara medis,”
TRIBUNNEWS.COM,LAMONGAN – Sebelumnya, Pemkab Lamongan melakukan pendataan terhadap sejumlah korban pemasungan akibat kelainan jiwa, Polres Lamongan ternyata lebih awal mendata melalui jajaran polsek.
Tim polres berhasil menemukan seorang wanita, Jumainah (35) warga Desa Banyuurip, Kecamatan Karangbinangun, Lamongan Jawa Timur yang dipasung keluarganya sejak empat tahun terakhir ini karena menderita kelainan jiwa.
Ia diketahui telah dipasung keluarganya setelah rumah orang tuanya yang juga tempat tinggal korban terbakar, Senin (08/09).
Jumainah dipasung dengan cara dirantai kaki kananya karena jika tidak dipasung menurut, ibunya, Amanah (60) Jumainah selalu mengamuk dan meresahkan warga.
Amanah merasa kewalahan membatasi aksi anaknya.
Apalagi, Amanah menghidupi anaknya hanya seorang diri, karena suaminya, Suparoto telah dipanggil sang kholiq sejak beberapa tahun lalu.
”Nek mboten dirante ngeten, si Jum (panggilan Jumainah, Red) selalu meresahkan warga, juga keluarga,” ungkap Amanah saat dijenguk Kasat Binmas AKP Yanti Bhekti Hartini bersama sejumlah anggota Binmas, Rabu (10/9/2014).
Meski dipasung, Jumainah tetap bisa berbicara lantang dan selalu berteriak – teriak. Dan ternyata, Jumainah masih bisa merespon lawan bicara ketika diajak berdialog.
Optimis Jumainah bisa disembuhkan dengan cara medis.
Dengan ditemukannya seorang korban pemasungan, Kapolres AKBP Solehan memerintahkan semua jajaran polsek untuk mencari di wilayah masing – masing barangkali masih banyak warga kelainan jiwa yang dipasung keluarganya.
“Langkah kemanusiaan semacam ini tidak perlu menunggu pihak lain. Yang penting bagaimana kita harus membantu dan menolong untuk dirawat secara medis,” pinta Solehan.
Solehan memastikan, akan membawa semua korban pemasungan yang ditemukannya berobat secara medis.
Seperti Jumainah, Solehan langsung memerintahkan Kasat Binmas untuk koordinasi dengan pihak Rumah Sakit Jiwa dalam proses membantu Jumainah.
Menurut Solehan, pemasungan semacam ini seharusnya tidak boleh terjadi, karena pemerintah mempunyai tanggungjawab.
Baginya, tidak perlu harus menunggu aksi Dinas Kesehatan, tapi pihaknya memastikan akan membiaya semuanya.
”Kenyataannya Jumainah bisa merespon lawan bicara saat diajak berdilog. Itu berarti secara medis bisa disembuhkan,”tegas Solehan.